27

390 41 7
                                    

Sinar matahari menyelinap dari sela-sela tirai. Menyentuh wajah Mix yang masih terlelap. Sama sekali tak ada ketenangan dalam tidurnya, sejak semalam Luke melihat Mix selalu bergerak gusar dalam tidurnya, dahinya bahkan berkerut menandakan bahwa dia masih berpikir bahkan dalam tidurnya. Luke menatap Mix iba, menyaksikan Mix yang kacau seperti semalam membuat Luke terluka juga.

"Pak Luke?" Mix terbangun dari tidurnya.

"Ya, semalam kamu pingsan. Jadi saya membawa mu ke rumah saya."

Mix termenung mengingat kembali hal-hal menyakitkan yang dilalui nya semalam. Matanya memanas, jantungnya terasa sudah berhenti berdetak. Dada Mix terasa sakit dan dingin bahkan di pagi yang hangat ini.

"Hey, jangan menangis lagi." Luke menghapus air mata Mix yang kembali berjatuhan.

"Saya ingin mengabdi dan berharap air mata mampu memberi ketenangan pada saya setelah ini, dan saya bisa menghapus kesedihan juga rasa sakit seperti air mata saya yang jatuh kepasir kemudian mengering."

Luke menatap nanar wajah Mix yang sembab. Luke memeluk tubuh Mix semakin erat berharap itu bisa memberi Mix sedikit ketenangan.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada kalian, saya juga tak tahu kesalahan apa yang sudah Earth perbuat. Kamu tak perlu khawatir, kamu masih memiliki saya. Meski tidak sehangat Bumi mu, tapi saya tak akan melakukan hal kejam yang akan menyakiti mu."

"Kamu tak akan bisa menjadi obat atas Luka yang mas Bumi tanamkan."

"Memang. Tapi saya akan berusaha untuk menjadi penawar meski hanya  sekedar memberi ketenangan sebentar."

"Pak Luke, bagaimana saya hidup jika Bumi yang menjadi tempat saya berpijak kini sudah tak menyisakan lagi pijakan nya untuk saya?" Lagi, tangis Mix kembali pecah.

Tangis histerisnya seakan memberi tahu betapa sakitnya dia. Mix terluka, rasanya dia sudah tak bisa menghirup oksigen sebebas sebelumnya.

Dia sesak. Dunia seolah menghimpitnya.

"Tenang. Kamu akan baik-baik saya. Saya janji akan menjaga kamu."

"Bukankah kamu Semesta? Kamu tak akan hancur hanya karena Bumi tiada. Justru Bumi lah yang akan melebur jika tanpa adanya Semesta." Lanjut Luke berharap Mix mau menghentikan tangisnya. Namun, perkataan Luke barusan justru semakin membuat Mix meraung dan menangis kesetanan. Dia semakin teringat pada Earth, pria itulah yang memberikan nama Semesta untuknya.

Bumi dan Semestanya. (Earthmix)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin