Prolog

34.2K 2.1K 172
                                    

Klontang!

Bunyi barang-barang yang terjatuh menghentikan Caelus dari aksi maksiatnya. Ia mendesis. Kepalanya bergerak miring, mengisyaratkan si perempuan yang sedari tadi sedang dinikmatinya untuk pergi. Sementara, laki-laki itu sendiri merapikan pakaiannya sambil berjalan ke arah sumber suara tersebut.

Mata runcingnya menatap sesosok perempuan bertubuh kecil yang terlihat gemetar. Menggemaskan sekali, batinnya dengan seringai seperti seekor rubah. Perempuan itu seperti mangsa empuk bagi Caelus.

"Lo ngintip?" tanya cowok itu dingin.

Cewek yang sedari tadi bersembunyi itu berdiri. Dari gerak-geriknya, ia tampak tengah mengumpulkan keberanian. Calla Arkawijaya. Caelus membaca nama yang terbordir pada seragamnya. Ia seperti tak asing dengan nama tersebut.

"L-lo ... Caelus, kan? Yang juara satu itu?"

Mendengar perempuan itu berkata sedikit gugup, Caelus mengangguk. "Dan lo?"

"C-Calla, gue—"

"Ah, lo yang juara dua itu, ya?" Caelus mulai mengingat nama orang yang berada satu baris di bawah namanya itu. Menyalip rekan satu gengnya yang selalu berada di empat urutan teratas.

Keduanya saling bertatapan. Intens. Sangat intens.

Calla menatap Caelus dengan perasaan kesal dan jijik bersamaan. Bagaimana bisa seorang cowok yang mengecat rambutnya berwarna cokelat, menindik dua telinganya, bahkan baru saja melakukan kegiatan maksiat di belakang sekolah, menjadi siswa terbaik dalam tes penempatan?

"Kenapa?" Caelus memandang dengan tatapan menantang.

"Gue ... gue pasti ngalahin lo di tes berikutnya." Calla berujar sambil mengumpulkan keberaniannya.

Terdengar kekehan kecil dari bibir Caelus. Cowok itu mengangkat satu alisnya. "Coba aja kalau lo bisa," ucapnya menantang. "Ah, iya!"

Ia menatap Calla yang bingung. Dalam sekali sentak Caelus menarik paksa perempuan itu.

Bukan, bukan tangannya. Tetapi sesuatu berwarna biru yang mengikat rambut hitam Calla ke atas.

Begitu ditarik, rambut itu tergerai begitu saja, dan gadis tersebut membelalak kaget.

"Lo ngapain?" tanyanya dengan nada tinggi. "Balikin!"

Caelus tertawa. "Oke, udah gue putusin." Ia menatap Calla dengan geli.

Calla menatap garang sekaligus bingung bersamaan. "Apa maksud lo?"

"Lo akan jadi clou."

"A-apa?"

==BERSAMBUNG==

CALLA CAELUS [REPUBLISH]Where stories live. Discover now