14. Taruhan

12.8K 2.6K 205
                                    

Selina dan ketiga temannya yang lain, berjalan menuju kantin sekolah.

Saat sampai di kantin, Selina melirik kesekitar. Kantin di sekolah ini hampir sama dengan kantin yang ada di dunia pertamanya.

Dia berjalan beriringan dengan teman-temannya yang lain, saat ingin memilih tempat duduk tiba-tiba saja sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Saudari," panggil Jesslyn seraya berjalan menghampiri Selina. Dia berjalan bersama ketiga temannya yang lain.

"Ada apa?" tanya Selina dengan nada malas.

Karena panggilan Jesslyn barusan, ketiga teman barunya itu memilih untuk memesan makanan terlebih dahulu.

Sedangkan Jesslyn yang melihat Selina datang sendirian ke kantin, tertawa dalam hati. Sesuai dugaannya tidak ada yang mau berteman dengan Selina, karena dia datang dari pedesaan.

"Saudari, kau datang ke kantin ini sendiri? Bagaimana kalau kau bergabung bersama kami." Jesslyn berkata begitu murah, hati dia tersenyum, menunjukkan senyum lembutnya.

Baru saja akan Selina akan menolak tawaran Jesslyn, tiba-tiba saja salah satu teman Jesslyn memotong perkataannya.

"Jesslyn, apakah ini saudarimu yang yang kamu ceritakan pada kami?" tanya Adiva—salah satu teman Jesslyn.

"Ya, ini saudariku yang aku ceritakan pada kalian," balas Jesslyn seraya tersenyum manis.

Ketiga teman Jesslyn menatap Selina dari atas ke bawah dengan pandangan tak suka.

"Jadi ... ini saudarimu yang kau ceritakan datang dari pedesaan? Jesslyn yang benar saja, manah mungkin kita berteman dan bermain dengan orang dari tempat yang seperti itu," ucap seorang gadis yang diketahui bernama Starla yang juga salah satu teman Jesslyn.

"Benar Jesslyn, kami tidak mungkin berteman dengan orang yang seperti itu," saut Natasya—salah satu teman Jesslyn juga.

Selina hanya memandang datar pada keempat gadis yang ada di hadapannya, dia tersenyum sinis dalam hati. Sesuai dalam buku aslinya, ketiga teman Jesslyn benar-benar tidak menyukai pemilik asli. Sehingga dia selalu menindas pemilik asli dan memandangnya rendah.

Hal ini membuat pemilik asli, mengembangkan sikap jahatnya karena kelakuan yang dia terima dari lingkungan sekitar.

"Teman-teman tolong jangan begitu, meskipun saudariku datang dari pedesaan tapi sekarang dia sudah menjadi bagian keluarga kami." Jesslyn menjelaskan dengan nada lembut, dia menatap Selina dengan pandangan tak enak hati.

"Jesslyn kamu jangan begitu baik, dia ini datang dari pedesaan, biasanya orang-orang yang datang dari sana itu tidak mempunyai etika dan tata krama, berbeda dengan kita yang sedari kecil sudah diajarkan etiket kelas atas," ujar Starla yang langsung menentang omongan Jesslyn.

"Ya benar Jesslyn, bagaimana jika dia mempunyai sikap yang sangat memalukan apabila diajak berteman?" sambung Adiva.

"Memangnya dia sekarang ada di kelas mana?" tanya Natasya.

"Saudariku ada di kelas 7 biasa."

"Hah, kau serius ingin mengajak anak dari kelas 7 untuk berteman dengan kami? Bukankah kelas 7 itu kelas buangan dan kelas terburuk di sekolah ini?" Natasya berkata dengan nada menghina yang kentara. Dia langsung menatap Selina dengan lebih jijik.

"Kalau dia ada di kelas 7 bukankah itu artinya dia bodoh?" tanya Adiva yang juga menggunakan nada menghina.

"Tidak teman-teman Selina tidak bodoh, di-dia han—"

Starla langsung menyela, "Jesslyn kau tidak perlu menjelaskan apa-apa pada kami, jika saudarimu tidak bodoh. Dia tidak mungkin masuk ke kelas 7, sedangkan semua orang pun tau bahwa kelas 7 adalah kelas buangan yang di mana anak-anak di sana sangatlah bodoh."

Endless Love Fairy Tale : Menjadi Penjahat Genius Sejati.On viuen les histories. Descobreix ara