Chapter 18

9.5K 1.1K 96
                                    


🦋Happy Reading🦋





"Bagaimana menurutmu tentang suasana malam ini?" tanya Mikael kepada salah satu paladin yang menjadi pelayan pribadinya, Thomas.

(Kesatria Suci = Paladin)

"Seperti yang anda lihat, udara di malam ini terasa sangat dingin." balas Thomas hormat.

Mereka berdua sedang berada di Kuil Suci Invictus of Holy Edenia I yang merupakan pusat dari semua keagamaan di kekaisaran Edenia. Di kekaisaran ada 5 kuil suci yang memiliki tingkatan berbeda sesuai dengan angka romawi sebagai simbolnya. I sampai V dimana kekuasaan tertinggi ditempatkan di angka yang pertama.

Kekaisaran Edenia menyembah Dewa Matahari Invictus yang merupakan raja dari segala dewa dewi dalam kepercayaan masyarakat kekaisaran. Hal itu juga yang mendasari simbol bendera Edenia adalah matahari.

Jadi yang memegang kekuasaan penuh atas bidang teologi adalah Kuil Suci I dimana paus Mikael adalah petingginya. Bahkan pihak kekaisaranpun tidak bisa ikut campur dalam hal ini. Membuat hubungan antara kuil suci dan kekaisaran sering berseturu karena keserakahan untuk mendapatkan kekuasan yang lebih.

"Kau benar," Paus Mikael tersenyum.

Mikael Santo Abraham. Paus yang terkenal akan kekuatan sucinya dan orang dalam firman yang ditugaskan melayani secara langsung Sang Dewa Matahari. Menjalankan tugas untuk menjaga keseimbangan dunia bukanlah hal yang mudah. Menjadi perantara antara umat dan dewa. Itu adalah tugas paus dan pendeta-pendeta di bawahnya.

Thomas mengangkat wajahnya. "Mengapa kita tidak melaksanakan rencananya sekarang?"

"Jangan gegabah, lawan kita bukanlah orang sembarangan." Paus Mikael bersedekap.

"Bukankah dia telah berjanji dengan kita? Kita bisa memanfaatnya untuk menjadikannya temeng." ujar Thomas mengernyit.

Paus Mikael tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Thomas. Tatapannya mengarah ke hamparan taman di kuil suci. Jenis tatapan yang membuat Thomas langsung menunduk. Memerintahkan agar dia tidak terlalu ikut campur dalam masalah ini.

"Hanya menunggu ketika salju pertama turun di kekaisaran Edenia, saat itu juga kita akan melakukannya." Paus Mikael berbalik menghadap Thomas dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.

Thomas langsung mematung. Senyuman yang ditujukan oleh Paus Mikael sempat membuat jantungnya berhenti berdetak. Bukan karena merasa senang, tetapi aura yang dimiliki paus Mikael. Tatapan dan senyuman yang memiliki sejuta rahasia yang tak terungkap. Rahasia kelam yang membuat orang akan merasa tertipu.

Seperti memakai topeng untuk menyebunyikan jati dirinya. Bahwa dia bukanlah warna putih seperti yang orang-orang kira.

Di Rumah Aeeri
Kamar Tidur Aeerina

"Jangan rebut penglihatanku,"

"Bukankah sudah cukup kukorbankan kedua mataku, tapi kalian tetap serakah ingin merebut kedua tanganku juga?!"

"ARGHHH...!!! SAKIT..!!!!"

"Mengapa kalian tidak membunuhku sekarang? Sangat menyakitkan hidup seperti ini,"

Im Not Side CharacterWhere stories live. Discover now