Chapter 23 [Last]

10.1K 1.4K 166
                                    


Song : Once upon a December

🦋Happy Reading🦋





Selena menatap pantulan dirinya di cermin. Gaun berwarna ungu muda bertabur berlian-berlian kecil menghiasi pinggangnya. Memar didahinya tertutupi oleh make up tipis, sehingga bisa membuat wajah Selena tampak lebih sehat. Meskipun begitu, tidak dipungkiri sorot mata Selena menunjukkan sebaliknya.

"Kau tidak seharusnya merasa bersalah. Sudah sepantasnya anak itu untuk berkorban demi mu."

Erias tiba-tiba masuk ke kamar Selena. Memakai setelan baju yang senada dengan adiknya, membuat ketampanan Erias bertambah. Dia menatap Selena dengan lembut.

"Aku juga dengar bahwa anak itu sudah kembali dengan selamat. Dia sekarang sudah berada di rumahnya. Jadi, jangan terus-terusan merasa bersalah," ujar Erias.

"Tapi kak—"

"Sstt.. Nikmati saja pesta ini. Jangan banyak berpikir. Kasihan otak mungilmu nanti." Erias menyentil dahi Selena.

Selena terdiam. Dia tidak menjawab kakaknya. Tapi senyumnya mulai mengembang. Erias berhasil menghiburnya. Akhirnya perasaan Selena jauh lebih baik. Setidaknya, dia yakin bisa melewati pesta malam ini dengan damai. Tidak akan terbayang-bayang lagi kejadian menakutkan yang baru saja dialami.

"Tuan Muda Erias dan Nona Selena, Yang Mulia Duke telah menunggu kalian." kata pelayan.

"Baiklah! Aku dan Kak Erias segera kesana! Ayo Kak!" sahut Selena bersemangat.

Melihat hal itu, Erias juga ikut tersenyum. Membuat adiknya dapat tersenyum lagi, adalah salah satu hal yang membahagiakan bagi Erias.

Aku berjanji untuk selalu menjagamu. Batin Erias yang berjalan dibelakang Selena.

Kediaman Duke Arshavin malam ini terasa lebih hidup. Banyak lampu dan bunga yang menghiasi seluruh sudut ruangan. Lilin aromatherapy juga tidak lupa untuk dinyalakan disetiap lorong sampai ke aula tempat pesta diadakan.

Pesta yang menyambut lahirnya Sang Duke Arshavin yaitu William Von Arshavin. Lelaki yang dijuluki serigala Edenia dari selatan telah menginjak usia ke 45 tahun. Bukan hanya untuk merayakan hari lahirnya Duke William, tetapi juga untuk memperingati ulang tahun Rigel dan hari raya musim dingin di Edenia.

Alhasil pesta kali ini lebih meriah dari tahun lalu. Bahkan untuk anggaran pesta kali ini 5 kali lipat lebih besar dari pesta biasanya. Karena banyak bangsawan dari luar kekaisaran juga diundang, khususnya mertua dari Duke William. Yaitu orang tua dari Duchess Camellia juga ikut hadir.

"AYAHH!! Aku rindu!!!" teriak Selena berlari ke pelukan Duke William.

"Apanya yang rindu, 4 jam yang lalu kita masih bertemu Selena." Duke William mencubit kecil hidung putrinya.

"Aduhhh, sakit Ayahh!!"

Rigel dan Erias memutar bola matanya bosan. Terlihat Ayah mereka memang suka pilih kasih. Ketika berhadapan dengan Selena, Duke William akan berubah menjadi lebih manusiawi. Sedangkan dengan mereka, Duke William akan menjadi iblis yang menyuruh anaknya untuk selalu kerja rodi.

Im Not Side CharacterWhere stories live. Discover now