Pengobatan Paling Manjur

19.8K 2.7K 262
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radika menghela napas panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radika menghela napas panjang. Mengapa ia merasa semesta dan takdir tak berpihak kepadanya, mengapa Dylan selalu menjadi yang pertama. Dengan berat hati Radika terpaksa melihat foto Dylan dan Elsa secara bersamaan. Sebentar lagi ia akan mengirimkan foto mereka pada karyawan mamanya.

"Mas profesional dong!" Mediana melipat tangannya di depan dada, sejak pulang dari kafe lalu melanjutkan pekerjaan yang nyaris tertunda wajah Radika terlihat berbeda.

"Kenapa harus Dylan?"

"Proyek lama Mas, dulu pernah Mama tawarin ke kamu lho, tapi kamu sibuk jadi budak cintanya Jesi. Salah sendiri." Jawab Mediana. Mediana selalu puas dengan hasil foto Radika, dulu saat pria itu masih sekolah setiap ada waktu luang Radika gunakan untuk belajar fotografi.

"Ya, masa nggak bisa diganti?"

Mediana mengernyitkan dahinya. Apa dugaan ia selama ini benar jika Radika sedang membuka hatinya untuk orang lain. "Nggak bisa. Pas Jesi jadi brand ambassador kamu ngga setuju Dylan foto bareng sama Jesi, sekarang kan Elsa sama Dylan belum ada pasangan. Jadi buat apa diganti?"

"Dylan nggak cocok."

"Nggak cocok atau cemburu? Kalian itu tumbuh bersama, jadi mama mohon jangan saling musuhan." Ucap Mediana

"Tentu saja tidak. Tapi kenapa harus menyukai perempuan yang sama?" Radika berhasil mengirim foto mereka melalui email. Pekerjaannya sudah selesai.

"Oh, jadi kamu suka Elsa? Mama nggak nyangka ternyata pesona Elsa luar biasa sekali. Tapi Mas, ada yang nggak setuju kamu sama Elsa malah lebih setuju Dylan sama Elsa."

Radika mendongak. Menatap wajah mamanya, ia penasaran siapa yang tidak setuju. "Siapa?"

"Papa."

"Papa nggak punya hak. Tumben Papa peduli dengan kisah cintaku." Jawab Radika

"Papa peduli dengan perempuan yang menjalin hubungan denganmu. Papa tidak mau perempuan itu dilukai oleh kamu." Jelas Mediana

"Apa tampangku ini seperti seorang bajingan?" Tanya Radika

A Cup Of Coffee(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang