Sama Terlukanya

20.2K 2.4K 134
                                    

Mencoba untuk tidak percaya dengan ucapan Joy kena ia jauh lebih tahu sifat Kinan yang sebenarnya, tidak mungkin Kinan  melakukannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mencoba untuk tidak percaya dengan ucapan
Joy kena ia jauh lebih tahu sifat Kinan yang sebenarnya, tidak mungkin Kinan  melakukannya. Kalau pun Kinan menginginkan uang itu, Kinan akan jujur pada Elsa. Elsa berdiri di depan kompor yang masih menyala, pagi ini ia berniat membuat sarapan pagi untuk keluarga barunya tapi pikiran Elsa justru melayang setelah mendapat telepon dari Joy. Elsa menghela napas panjang. Ia akan menanyakan ini pada kinan.

"Bu, airnya mendidih." Ucap asisten rumah tangga.

Elsa terkejut. Ia segera mematikan kompornya, ia baru saja memasak air untuk membuat teh hangat. Untung saja ada yang mengingatkan.

"Biar saya aja Bu,"

"Nggak usah Mbak. Sudah selesai kok." Elsa mengucapakan terima kasih. Ia membawa tiga tempat makan ke depan, ia akan berikan untuk mama, papa, Radika.  Elsa sudah selesai menyiapkan sarapan pagi, ia mencoba menghilangkan pikiran buruk terhadap kakaknya.

"Morning..." Sapa Radika. Radika berdiri di samping Elsa yang harusnya sibuk menata makanan tapi perempuan itu malah diam, "Sa?" Radika menepuk bahu Elsa membuat Elsa tersadar.

Elsa tersadar dari lamunanya."Maaf Mas, selamat pagi..."

"Kenapa?" Radika sedikit heran dengan tingkah Elsa pagi ini. Bukankah tadi malam mereka sepakat tidak perlu percaya ucapan Joy.

"Aku kepikiran. Bagaimana kalau ini benar, apa yang harus aku lakukan?"

"Kamu nggak percaya Kinan?" Tanya Radika

"Aku percaya tapi aku pernah mendengar kalau orang terdekat bisa menjadi pengkhianat."

Radika tidak suka ucapan Elsa kali ini tidak ad bukti yang kuat. "Kamu tahu sifat Joy seperti apa kan? Pintar memanipulasi keadaan, dia lebih pintar dari kamu."

"Aku tahu dan aku mencoba berpikir positif tapi nggak bisa Mas." Elsa menghela napas panjang.

"Kinan adalah kakak kandungmu, kamu adik satu-satunya jadi mana mungkin Kinan setega itu. Sepulang dari kantor kita tanya Kinan bersama sembari menunggu surat dari Joy. Kita sarapan dulu." Ucap Radika. Radika menarik kursi lalu menyuruh Elsa duduk. Ia akan membantu Elsa mencari kebenarannya.

Elsa mengangguk. Tak berapa lama kemudian mama dan papa berjalan mendekati mereka. Elsa mengucapkan selamat pagi dan dibalas mereka.

"Ma, Pa, ini ada makanan untuk kalian." Elsa memberikan dua tepak makan.

"Kamu bangun pagi-pagi cuman buat ini Sa?"

"Iya, Pa. Anggap saja sebagai tanda terima kasihku untuk kalian." Jawab Elsa

Papa mengangguk-angguk. "Setidaknya Papa dan mama tidak salah memilih orang. Papa cuman mau bilang, sebuah hubungan harus dilandasi kepercayaan. Papa tahu kalian berdua belum lama dekat bahkan Papa tidak tahu bagaimana bisa kamu menerimanya sementara kamu tahu bagaimana masa lalu Radika."

A Cup Of Coffee(END)Where stories live. Discover now