U

885 158 5
                                    

"Yuzuha! Biarkan aku ke rumahmu."
Pintamu tiba-tiba kala sang guru kesenian tengah membantu teman sekelas di bangku depan.

"Eh? Mendadak banget?"

"Nggak boleh, ya?"
Entah kenapa ditelinga Yuzuha perkataanmu terdengar kecewa. Padahal kamu mengatakannya dengan nada biasa.

"Bukan gitu. Tapi ya udah, boleh."

"Eh? Woi, Takemicchi! Mau kemana kau?"
Teriak Hakkai memanggil seseorang. Yang merasa dipanggil pun menoleh seraya menghampirinya.

"Mau pulang, habis dari rumahnya Draken-kun."
Jelasnya. Hakkai yang tidak ingin menjadi seorang nyamuk pun bermaksud mengajak pemuda pirang cerah ini. Beruntungnya, Takemichi mengiyakan.

Namun di tengah perjalanan ―yang sebentar lagi memasuki kawasan rumah keluarga Shiba― mereka dihadang oleh beberapa orang.

"Kau memasuki kawasan teritori Black Dragon."
Kata salah satu dari kumpulan orang itu.

"Lalu?"

"Siapapun yang memasuki kawasan Black Dragon harus dihukum. Terlebih kau bersama anggota Touman."

"Hah? Touman? Itu makanan?"
Yuzuha menepuk jidat cukup keras.

"Bukan, [Name]. Touman dan Black Dragon itu sebuah geng motor―"
Berakhirlah Yuzuha menjelaskan dengan singkat tentang Touman dan Black Dragon. Hakkai dan Takemichi juga ikut menimpali. Bahkan dua orang dengan jabatan lebih tinggi dari beberapa orang lainnya pun ikut menimpali.

"Anak Mama di rumah aja. Jangan main disini!"

"Kau akan mati di sini, Hanagaki."

"Jangan sakiti temanku, bodoh!"
Hakkai memberi bogeman mentah pada salah satu orang di geng itu. Namun karena tak terima ―mungkin― anak buahnya dihajar secara cuma-cuma, pemuda dengan bekas luka bakar di mata kirinya menodongkan pisau pada Yuzuha.

"Mau ngelawan tapi milih, ya?"

"Berhenti, [Name]! Kau bisa terluka nanti!"

"Takemicchi! Tolong titip [Name]-senpai."
Takemichi menatapmu yang tengah memandang remeh pelaku penodongan pisau ragu. Sebelum ia berpindah dari tempatnya, kamu sudah menendang pisau digenggaman hingga terpental jauh.

"Biar ku beri tau, siapa yang kau katai anak Mama. Btw, aku anak Baba. Aku nggak tahu ibuku dimana."

"Wah! Aku nggak tahu senpai bisa gelud."

"Nggak ku sangka, [Name]."

"Nggak keliatan, ya?"
Shiba bersaudara mengangguk. Begitupula Takemichi, walau ia baru pertama kali bertemu denganmu.

"Ku pikir anak Mama, maksudnya anak Baba itu lemah."

"Memalukan! Lawan satu cewek saja kalah!"

"Dia terlalu kuat."

"Kau saja yang lemah."

Kenapa nge-jleb banget?




















Btw, disini Shiba Taiju ga ikut dulu, ya. Lagi boker dia.

Makasih udah baca💙

Jangan lupa vote dan comment

Kanojo [Shiba Yuzuha]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang