Bab 9 : Kura-Kura Putih Raksasa

12 4 1
                                    

Bayangan raksasa masih menyelimuti tempat berdiri mada, dibelakang pria itu muncul kura-kura raksasa berwarna putih yang berdiri melihat Mada dan Aji.

"Aura dua anak ini besar!" Ujar Kura-Kura Putih

"Sepertinya memang benar, mereka dari Desa Mada" Balas pria tua itu

Mata mada masih terfokus dengan kura-kura putih raksasa itu. Melihat ke segala penjuru, bagi orang biasa, Mada seperti melihat awan tapi beda halnya dengan pemilik Aura Putih, mereka bisa melihat Kura-Kura Putih raksasa itu.

"Sepertinya anak itu memperhatikanmu" Ujar pria tua itu

"Hmmmm" Balas Kura-Kura Putih Raksasa yang kemudian menundukan kepalanya membalas mata Mada.

Aji makin was-was melihat Kura-Kura Putih Raksasa itu mendekati Mada. Ia sedang bergelantungan diatas pohon ketakutan karena melihat Kura-Kura Raksasa Putih.

"mada awas!" Teriak Aji ke Mada

Namun mada tidak bergerak malah mengangkat tangannya ke arah wajah Kura-Kura Putih. Kemudian sebuah aura putih dari Kura-Kura Putih dan Mada menyatu bagaikan terhubung.

"Kapu!!!!" Teriak Mada yang terlihat senang karena mengenal Kura-Kura Putih Raksasa itu

Kura-Kura Putih yang mengetahui anak muda itu siapa hanya melotot seakan tidak mungkin.

"Dia beneran ada disini!" Celetuk Kura-Kura Putih Raksasa itu

Mada langsung bergoyang-goyang kegirangan karena bertemu dengan Kura-Kura Putih itu. Namun Kura-Kura Putih langsung merinding seperti mengingat sesuatu dan kemudian berlari menjauh dari Mada, namun Mada berusaha mengejarnya.

"Kapu sini!! Ayo kita main lempar-lemparan Kapu!!!" Teriak Mada

"Arrrgghh tidak!!!" Teriak Kura-Kura Putih Raksasa

Mereka terlihat seperti anak kecil yang saling mengejar satu sama lain berkeliling. Aji hanya bengong melihatnya dan Pria itu hanya menepuk mukanya kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Oi anak muda! Kalau kalian sudah selesai, cepat masuk ya!" Teriak pria itu ke Aji dan Aji hanya balas mengangguk sambil melihat Mada mengejar Kura-Kura Putih yang ketakutan.

Didalam rumah megah itu, pria tersebut memperkenalkan dirinya sebagai "Jami", diiringi raut wajah terkesima Aji dan Mada yang melihat luasnya rumah tersebut. Om Jami merasa bingung karena tidak ada yang pernah mengenal Kura-Kura Putih ini sebelumnya dan Mada orang pertama yang ia kenal.

"Bagaimana kalian saling kenal?" Tanya Om Aji ke Mada

"Oh kita tumbuh bersama om, benar kan Kapu?" Jawab Mada dan Kura-Kura Putih membalas mengangguk, tapi Om Jami seperti kurang puas mendengar jawaban itu. Dia lebih memilih untuk menyediakan jamuan untuk para tamunya.

Sembari Aji minum dan makan secara lahap karena kelaparan, Mada lebih asik bermain dengan Kura-Kura Putih berduaan. Om Jami hanya duduk dan menyaksikan dua anak muda yang baru datang ini dan membuat rumah ini seakan hidup.

Tiba-tiba bel berbunyi, mereka semua bergegas kepintu depan. Om jami merasa tidak menerima tamu hari ini kecuali mereka, om jami bergegas membuka pintu. Namun saat melihat kedepan tidak ada orang sejauh mata memandang.

"Kayaknya bel rumah mulai kendor nih" keluh Om Jami

Ketika melihat kebelakang rupanya Eyang Arkana sudah duduk disana.

"PAK TUAAA!!! JANGAN MEMBUAT KAGET!!!!" Teriak Om Jami

"Aku gurumu! Yang sopan!" Teriak Eyang Arkana, sambil memukul kepala Om Jami dengan gulungan koran

"Eyang!!" Teriak Aji

"Hahahaha lama tidak berjumpa!!!" Sapa Eyang Arkana

"KAN BARU PAGI KITA KETEMU KAKEK TUA!!!!" teriak Mada

"Pak tua kau makin aneh!!!" Celetuk Om Jami

"Hey kalian berdua ga punya sopan santun ya, baru ku tinggal sebentar!" Jawab Eyang, lalu memukul kepala Om Jami dan Mada dengan koran secara bergantian

"Benar-benar kakek yang kejam!" Bisik Mada ke Om Jami

"Emang kejam!!!" Balas Om Jami ke Mada berbisik

"Hey kalian jangan berbicara tentangku yang tidak-tidak. Aku bisa melakukan ini seharian" Teriak Eyang Arkana sambil masih memukul kepala Om Jami dan Mada bergantian

"AMPUNNNN!!!' Teriak Om Jami dan Mada

Kini mereka semua berkumpul di ruang tamu. Eyang Arkana melihat Mada dengan senyum yang sedang bermain dengan Singa Putih dan Kura-Kura Putih. Singa Putih merupakan Hewan Putih Legendaris yang tinggal di jiwa Eyang Arkana jadi kemanapun Eyang Arkana Pergi pasti Singa Putih akan ikut.

Raut wajah Om Jami masih merasa aneh melihat Mada bisa akrab dengan Singa Putih dan Kura-Kura Putih. Apalagi selama ia meninggalkan Desa Mada karena tugas yang diberikan Eyang Arka, dia tidak pernah mendengar anak bernama Mada. Eyang Arkana yang melihat raut wajah Om Jami akhirnya menjelaskan semua yang terjadi.

"Ternyata legenda itu benar, dia besar di dunia putih." Celetuk Om Jami

"Makanya kau yang sopan anak muda! Aku leluhurmu! Hahahaha" balas Mada, seketika Om Jami mengambil koran di tangan Eyang Arkana dan memukul kepala Mada berkali-kali

"Leluhur yang satu ini bikin aku kesal!!" Teriak Om Jami

"Ampunnnn" teriak Mada, diiringi tawa seisi rumah.

Keesekoan harinya, merupakan hari pertama Aji dan Mada ke sekolah. Mereka akan bersekolah di SMA Arya, Eyang Arkana meminta mereka untuk belajar dengan benar agar pintar. Karena jadi kuat tidak selalu masalah otot namun juga tentang bagaimana seseorang berfikir luas. Mereka sudah tiba di gerbang SMA Arya, Aji masih terpukau dengan bagus dan besarnya sekolah tersebut namun Mada malah mencoba menyalurkan energi zone disekolah.

Energi zone merupakan salah satu teknik yang diajarkan Eyang Arkana untuk mengetahui apakah ada mahluk legendaris di sekolah ini. Hal ini untuk membantu Mada mengetahui apakah ada Hewan Legendaris di SMA Arya. Saat ia menyusuri energi zone tersebut, Mada mendapatkan sinyal bahwa beberapa anak sekolah ini memiliki Hewan Legendaris dan ada yang putih dan juga hitam.

"Hitam?! Aku baru tau!" Ujar Aji

"Aku juga belum melihatnya, tapi aku rasa mereka tidak baik." Jawab Mada

"Berarti kita harus siap dengan kemungkinan terburuk" balas Aji

"Ada yang aneh!" Jelas Mada

"Apa itu?" Tanya Aji

"Ada Hewan Legendaris berwarna abu-abu, namun ukuran mereka tidak raksasa, hanya sebesar ukuran hewan pada umumnya. Namun semua Hewan Legendaris berwarna abu-abu ini jenisnya sama dengan Hewan Legendaris Hitam!" Jelas Mada

"Mereka beranak?!" Tanya Aji polos

"Aku juga kurang paham, tapi ini aneh" Jawab Mada

Saat memasuki sekolah, dipojokan terlihat ada anak kelas satu polos besar berkulit putih dan berambut tipis rapi, yang sedang dipalak sama kakak kelas. Mada memandangi anak itu, namun rupanya yang dia melihat dibalik anak tersebut ada seekor Gajah Putih Raksasa yang sedang mengoceh kesal kepadanya. Seketika Gajah Putih Raksasa itu sadar bahwa dia sedang diperhatikan oleh seseorang, namun ketika ia melihat kearah tatapan itu datang, tidak ada orang satupun disana.

Mada & Naga Book 1 : Melintasi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang