Chapter 30

330 61 5
                                    

[ Chapter 30 : Start ]

Itu adalah suara menyedihkan yang bahkan aku tidak bisa mendengarnya.

Tapi Ixion mendengarnya.

Aku menjadi kaku. Dia bahkan tidak memintaku untuk melakukannya, tetapi kakiku terhenti.

"T, t, terima kasih..."

Satu kaki menjadi berat.

Tidak, itu tidak bisa menjadi berat.

Itu hanya segumpal kapas yang bahkan kamu tidak bisa merasakan beratnya ketika kamu menggendongnya.

Namun, Ixion berbalik badan dan anak kecil yang memegang ujung pakaiannya tengah gemetar.

Tangan yang memegangnya bergetar begitu hebat sehingga terlihat menyedihkan.

"Sambil ketakutan seperti ini."

Mata besar sang anak bergetar mendengar kata-kata itu.

Aku pikir dia mengenainya tepat sasaran.

Apa maksudmu, terima kasih?

Bahkan di situasi seperti ini, seorang pembohong hanya akan berbicara bohong.

"Seberapa jauh kamu bisa pergi?"

Mulut Ixion terbuka tajam.

"Lemah. Kenapa kamu memelukku ketika kamu sangat ketakutan?"

Haruskah aku benar-benar membunuhnya?

Itu adalah momen untuk hidup di mata merah Ixion.

"Aku takut!" seru Luatisha.

Seperti anak kecil yang membagikan kenangan sedih pada orang tuanya, saudara, dan saudarinya.

"Aku benar-benar ketakutan! Aku takut! Hiks!"

Luatisha menangis keras dan semakin erat memeluk Ixion.

Seperti yang kamu lakukan pada orang yang kamu andalkan.

Ixion tidak bisa bergerak.

Itu hal lucu.

Tak peduli seberapa banyak bola kapas ini melekat padanya, badan Ixion berhenti bergerak.

Tapi Ixion masih tidak bisa mengangkat satu tangan pun.

"Kenapa? Kenapa kamu datang sangat terlambat? Aku ketakutan! Kamu orang jahat! Orang jahat!"

Segenggam tinju kapas sekarang memukuli dirinya kuat.

Hanya saat itulah Ixion dapat bergerak seolah sihirnya telah terangkat.

Perlahan ia mengulurkan tangannya ke anak itu.

Sang anak meletakkan dirinya di tangannya seolah itu hal yang wajar. Memegang leherku erat-erat dengan kedua tangannya.

Seolah tidak masalah aku melakukan pembantaian dengan tangan ini beberapa waktu lalu.

"Wah!"

Anak itu lebih panas dari biasanya.

Bahu Ixion basah dalam sekejap.

Anak itu seolah meleleh dan menjadi air.

Jika kamu menangis lebih banyak saat sekecil ini, itu akan meleleh.

Mengetahui itu ide yang konyol, Ixion perlahan menyapu punggung sang anak.

Menepuk-nepuk.

Tangisan Luatisha mulai melemah meski gerakannya canggung dan kaku.

LBRARFWCOù les histoires vivent. Découvrez maintenant