#44 - Heat Waves

504 32 0
                                    

Ketika Hito sudah datang dihadapan Aleena, Aleena mengalihkan suasana seakan tadi tidak terjadi apapun.

"This watermelon looks pretty good" Ucap Aleena ingin membantu membawakan buah semangka yang dipegang Hito, namun olehnya dialihkan.

"Let's go" Ucap Hito cuek dan berjalan keluar dari supermarket.

"What's wrong? Are you angry?"

"I'm not"

"Are you jealous?"

"How is that possible?"

Saat sampai dirumah Hito, ada suatu kejadian yang baru Aleena ketahui dan kejadian tersebut sangat tidak mengenakkan untuk Hito.

"Mah, Hito pulang bawa belanjaan mamah nih" Ucap Hito menaruh semua belanjaannya di atas meja makan.

"Telat banget kamu, Dito sudah beli duluan"

"Kalo Dito bisa beli kenapa nyuruh Hito? Tadi mamah bilang gapapa kalo Hito telat dikit karena makan dulu sama Aleena"

"Iya gapapa, tapi tadi Dito lagi main ps jadi gapapa belinya agak telat. Ternyata Dito selesai main ps lebih cepat dan bisa beli belanjaan mamah"

"Yaudah" Ucap Hito menggandeng tangan Aleena dan mengajak Aleena keluar bersama Hito.

"Saya permisi tante" Ucap Aleena menundukkan badannya berpamitan dengan mamah Hito.

"Sorry ya kamu jadi lihat masalah keluarga aku kaya tadi"

"Gapapa kok kak, terus gimana sekarang kamu udah bisa cerita sama aku?"

"Sejak aku sama Dito lahir kasih sayang kita berdua memang sama. Namanya anak kembar tidak luput dari kesamaan tapi kita berdua juga punya banyak perbedaan. Ketika kita berdua sama sama beranjak menjadi anak SMA, kasih sayang buat kita berbeda."

HITO teringat beberapa kejadian..

"Kapan si kamu bisa berubah Hito? Hah?! Apa apaan kamu kaya begini" Ucap mamah Hito melihat penampilan Hito setiap pulang sekolah pasti seragam tidak rapi dan dikeluarkan dari celana dan seragam sedikit kusut dan tidak rapi.

"Mah dengerin aku dulu mah"

"Udahh, mamah gamau denger kamu lagi. Contoh dong Dito, kamu tiru Dito, mana pernah dia berantem kaya kamu begini, lihat nih. Kapan kamu mau dengerin mamah, kapan? Mamah tuh udah cape denger kamu kaya begini terus, kerjaannya berantem sama temen temen geng motor kamu yang brandal itu, kamu keterlaluan"

Dan setelah itu ada salah satu kejadian dimana papah dan mamah Hito tidak ingin mengambil rapot semester Hito dan digantikan oleh pembantu rumahnya sebagai wali murid Hito.

Terakhir.. ada kejadian yang sangat Hito ingat saat makan bersama diruang makan rumah Hito dan Dito.

"Dito kamu mau apa lagi?" Ucap mamah perhatian sekali terhadap Dito dan mamah bersedia mengambilkan banyak lauk makanan untuk Dito.

"Udah mah segini aja dulu"

"Ayoo makan yang banyak" Ucap papah.

Tak lama kemudian, Hito datang ke meja makan dan langsung mengambil nasi dan beberapa lauk dimeja makan. Mamah sangat heran dengan sikap Hito yang tidak sopan langsung mengambil makanan tanpa menyapa papah mamahnya terlebih dahulu.

Seribu Pelukan (GOING ON)Where stories live. Discover now