Chap 5 : The Wolf and The Sheep Part 1

35 20 0
                                    


Wajahnya dipenuhi dengan darah dan memar disekujur tubuhnya. Merangkak berusaha meminta pertolongan. Siapapun itu. Kakinya bahkan tidak bisa dipakai untuk berjalan lagi, setelah jatuh ke dalam sungai dari ketinggian. Sepertinya patah. Di kejauhan dia bisa melihat sebuah kota yang terasa asing, walau begitu ia tetap tertatih-tatih untuk mendekatinya.

Seorang pemuda yang sedang berkuda diwilayah itu melihat seorang lelaki paruh baya, tengah terluka parah dan meminta pertolongan. Dengan cepat dipapah dan dinaikkan keatas kuda miliknya. Tidak ada dokter di negeri kecil itu, apa lagi rumah sakit. Setelah sampai ketengah kota, pemuda itu langsung membawanya pada seorang tabib yang ia kenal.

"Tuan? Apa yang terjadi dengan anda!?"

Pria yang dimaksud itu tidak menjawab, yang bisa ia lakukan hanyalah merintih. Sambil seorang wanita tua membuka seluruh bajunya. Membersihkan tubuhnya dari tanah dan darah kering. Ada sebuah luka robek di kakinya yang menganga, mengeluarkan banyak darah. Sedangkan tangannya terkilir. Kepalanya terbentur dan juga berdarah.

Pemuda itu membantu sang tabib melakukan tugasnya, karena sudah terlalu tua untuk banyak bergerak. Diperhatikannya wajah lelaki paruh baya itu, yang terlihat baru lolos dari masalah besar. Sang tabib meminta pemuda itu untuk menutup semua luka dengan rempah-rempah yang sudah ia buatkan, kemudian menunggunya sampai mengering.

Berkali-kali pria itu dipanggil, tetapi tampaknya sudah kehilangan kesadaran sepenuhnya. Tidak tau siapa, mau kemana atau dari mana. Hari sudah menjelang malam dan pemuda itu diperintah sang tabib untuk menjaganya.

"Terima kasih nek."

"Mungkin dia akan demam, karena obat yang sudah kuberikan. Tetapi selepas itu dia akan merasa baikkan." Jelasnya dengan suara terbata-bata.

"Siapa pria ini?"

"Aku menemukannya dipinggir sungai dekat perbatasan. Dia sudah tergeletak tak sadarkan diri. Mungkinkah dia buronan? Atau penjahat?"

"Belum tentu, tapi kamu hati-hati saja."

Langit sudah sepenuhnya gelap. Si pemuda menyalakan lampu dari obor api untuk menerangi rumah kecil itu. Sang tabib sudah lebih dulu beristirahat sedangkan ia sediri masih bersama dengan tamu asingnya. Disentuhnya kening pria itu – terasa hangat. Dengan keringat yang mengalir deras dari dahinya.

Nafasnya terengah-engah, dan benar saja mungkin ia sedang dilanda demam. Badannya menggigil dan mulutnya mengigau kata-kata yang tidak bisa ia mengerti. Selapis kain kembali ditambahkan untuk menyelimutinya agar merasa lebih hangat.

Kecurigaannya terhadap keterlibatan negara asing dalam kasus ini semakin bertambah. Pertama Adam tidak bisa menemukai kaitan atau jaringan dari para Menteri dan bangsawan, hal baik yang menandakan jika mereka ternyata bersih. Dirinya tidak mengira jika kasus ini begitu rumit. Bahkan salah satu bangsawan malah yang menjadi korban. Oleh karena itu ia tidak berpikir jika ada ada orang dalam yang berkhianat, selain Francilius tentu saja.

Jelas-jelas ini adalah suatu ancaman, gertakan atau hinaan yang ditujukan padanya. Dan Adam tidak suka diancam. Jika memang ada rival yang ingin membunuh dirinya bisa langsung mendeklarasikan perang. Bukannya malah membuat rumor negatif di negerinya. Dan walaupun hanya dua orang yang mati secara misterius, tetap saja mereka manusia. Tidak bisa dibiarkan.

Gwylion adalah sahabat Willhelmia sejak dahulu kala, bahkan leluruh mereka terhubung dalam satu pohon keluarga. Terlebih Raja Henry yang menyayangi Adam seperti anaknya sendiri. Tidak mungkin jika Gwylion melakukan hal seperti itu.

Adam berusaha mengenali siapa musuhnya. Yang mungkin tengah berdiri dibalik bayangan dan menertawakan kebodohannya. Grissham, tidak ada alasan jelas dibalik ketegangan yang mereka miliki, bahkan dalam sejarah tidak pernah ada konflik yang tertulis. Tetapi sikap Kerajaan Selatan itu yang menarik diri dan menciptakan es diantaranya. Adam memaklumi, karena itu adalah hal yang lazim bagi suatu Kerajaan menjaga privasi.

KNEEL BEFORE THE CROWN BOOK 1 : DREAM OF LOVEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora