44. Jamais Vu

25 2 0
                                    

Please give me a remedy.

~BTS - Jamais Vu~

♡♡♡

Sore itu kelihatan begitu damai saat aku melangkahkan kaki memasuki area pemakaman. Tanganku menggenggam erat sebuket bunga anyelir yang kubeli sebelum datang ke sini.

Berkali-kali aku menghembuskan napas gugup, ini pertama kalinya aku mengunjungi makam Kak Ed setelah ia dimakamkan.

Semua orang memang bersedih saat ia pergi, tapi beberapa minggu kemudian semua orang menjalankan rutinitasnya seperti biasa melanjutkan hidup mereka.

Mungkin, aku satu dari sekian orang yang masih terluka saat kepergian Kak Ed dan belum bisa melupakannya. Omong-omong, aku tidak mendengar lagi kabar orangtuanya, terakhir kali bertemu saat pemakaman itu saja.

Kuharap, mereka baik-baik saja.

Aku tersenyum tipis saat menemukan nisan Kak Ed dan langsung bergegas melangkah kesana.

"Halo, Kak." sapaku pelan setelah sampai di peristirahatan terakhirnya di dunia ini dan menaruh bunga yang kubawa tadi disamping nisannya. "Apa kabar?"

Tentu saja tidak ada jawaban, aku tahu.

Maka dari itu tanganku langsung bergerak mencabuti rumput-rumput yang mulai tumbuh di gundukan tanahnya sambil sesekali menarik napas berat. Datang kesini tidak semudah yang kukira.

"Semoga lo baik dan tenang di sana, ya." bisikku pelan. Sesudah mencabuti rumput-rumputnya dengan bersih, aku menepuk tanganku untuk membersihkan sisa-sisa tanah yang menempel lalu memutuskan berdoa untuk Kak Ed.

Aku memejamkan mata sembari berdoa memohon agar ia ditempatkan yang terbaik, dan beristirahat dengan tenang.

/"Aamiin."/ bisikku setelah selesai berdoa. Aku tersenyum lalu mengelus nisannya lembut. "Lo mau tau kabar gue gak? Harus dong, mumpung gue datang kesini jenguk lo."

"Kabar gue gak sebaik yang lo kira, gue hancur." Aku menggigit bibirku berusaha agar tidak menangis. "Gue gak sekuat itu, Kak. Sakit banget rasanya."

"Orang-orang di sekolah mandang gue rendah karena hubungan gue sama Kak Wafi, padahal kami aja berakhir sebelum memulai. Ini karma bukan, sih? Gue orang jahat kan? Gue tahu Kak Wafi punya cewek waktu itu tapi tetep deket sama dia, akhirnya apa? Gue yang salah. Orang-orang nyalahin gue."

Tangisku pecah di depan makam Kak Ed. Sakit sekali rasanya. Aku menangis tergugu lama di sana, seolah bercerita dan menumpahkan segalanya pada Kak Ed.

♡♡♡

52 Reasons Why I Love You [New Version]Where stories live. Discover now