Bagaimana rasanya jika kau terlempar ke masa lampau secara tiba-tiba? Bahkan kau tidak tahu kenapa? Tidak apa mesin waktu atau apapun! Tapi kenapa setiap aku tertidur, wajah dingin dengan bekas luka goresan di mata kanan nya itu selalu menatapku den...
Pagi yang cerah, waktunya kuliah. Tapi pagi ini tak se cerah hatiku. Yang bimbang karena jam sudah menunjukkan pukul sepuluh.
" ahh!! Tunggu!!"
Aku mengerahkan semua tenagaku mengejar kendaraan besar roda empat itu. Tapi sopir yang mengendarai seakan tuli. Hari ini aku beruntung, ada penumpang disana yang membantuku menghentikan sopir tuli itu.
" ahh, terima kasih tuan." 😅
Aku menyapa ramah pria yang terlihat dewasa dengan stelan jas hitamnya. Tapi ia bahkan tak menoleh apalagi tersenyum padaku.
" haish.. Kalau bukan karena kau menolongku menghentikan bis. Aku akan menghajarmu." 😒
Aku menggerutu dalam pikiranku. Tapi hanya sesaat, aku harus fokus pada sidang skripsiku hari ini.
" jangan sampai terlambat,jangan sampai terlambat.." 😥
Aku semakin gelisah. Semua ini karena ulah Hyun Bin! 😫
Semalam
" Luo Yi? Apa kau sudah mabuk?" Hyun Bin mendekatiku yang duduk di pojok bar.
Hyun Bin
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" tidak, aku tidak minum sedikitpun."
" lalu minuman apa yang sudah hampir habis itu?" Hyun Bin menunjuk gelas yang tengah ku pegang.
" ini?" 🙁
" jus." jawabku singkat.
" masa gak mabuk sih, kita udah mau lulus lho." 😟
" kamu gila, ya? Besok sidang skripsi. Aku gak mau sampai mengacau di hari penting itu." 😑
" cuman sidang skripsi, apa yang perlu di khawatirkan?" 😒
" itu satu hari yang menentukan kelulusan kita. Percuma aku party malam ini kalo akhirnya aku gak lulus juga, kan?" 😒
" gak ada yang percuma dari sebuah party, Luo Yi. " 😃
" hanya berlaku untukmu, bukan untukku."
" ahh, kau terlalu kaku." 😑
Hyun Bin meninggalkan sahabat kecilnya itu. Ia tak mau memaksanya lagi, karena ia tahu jelas sifat keras kepala sahabatnya itu.
" Yo! Hyun Bin!" sapa Bo Hwan temannya.
" temanmu itu gak apa-apa dibiarin di pojok sana?" tanya Bo Hwan.