15. Gugur Di Medan Perang

243 39 0
                                    

Tak terasa malam sudah tiba. Waktunya aku mengecek para member tamvan ini. Apakah sudah tidur semua atau belum.

" belum tidur?"

" ah! Kau mengagetkanku saja." 😫

Aku terpental sejauh satu meter ke depan, melihat Suga yang tiba-tiba menyapa tepat di belakangku.

" tidurlah sekarang. Disini kita tidak bisa bebas."

" bebas apa maksudmu?" 😑

" setidaknya disana kau adalah permaisuriku, tak akan ada yang mengganggu kita."

" maaf, aku belum bisa berpikiran sampai kesana. Aku belum dewasa." 😑

" apa ada gadis yang belum dewasa bermain ke Bar?" 😒

" aku hanya mengikuti Hyun Bin malam itu."

" Hyun Bin lagi, aku tahu dia di dimensi lain adalah kakakmu. Tapi disini, sebaiknya kalian jangan terlalu dekat. Aku rasa Hyun Bin itu.."

" aku sudah tahu. Dia sepertinya menyukaiku. Di dimensi lain juga sama."

" apa?! Apa maksudmu mereka berdua sama?"

" kak Seo Joon bukan kakak kandungku. Dan dia sempat mengajakku untuk kawin lari. Aku hendak menyetujuinya, tapi aku memutuskan untuk kembali kesini saja. Makan obat yang bisa membuatku terjaga. Dan baru saja seminggu badanku sudah hancur." 😑

" kau pasti minum obat sembarangan. Sekarang jangan makan obat itu lagi. Aku sudah membuat ramuan yang sama persis dengan yang di istana. Bisa membuatmu terjaga dan aman bagi tubuhmu."

" benarkah? Apa aku boleh mendapatkannya sekarang?" 😃

" kenapa? Ingat kontrak kita. Jam tidurmu aku yang mengatur. Kau harus patuh padaku dan jadi milikku selamanya." 😒

" bisakah mengganti kalimat 'jadi milikku' itu dengan yang lain?"

" misalnya?" 😒

" jadi pacarku, kekasihku atau hal lain gitu. Kalimatmu itu seakan aku adalah barang bukan orang." 😞 ujarku pelan.

" baiklah, kau sekarang pacarku. Tapi jangan bilang siapa-siapa. Cukup rakyat Joseon saja yang tahu."

" begitu saja? Tidak ada kata-kata romantis darimu, bahkan aku tidak bilang iya!" 😫

" aku tidak menerima penolakan."

" ahh, terserah kau saja!" ujarku kesal seraya pergi ke kamarku.

" awas jangan begadang, besok banyak kerjaan!" teriaknya.

Aku tak peduli. Aku harus tidur selambat mungkin. Semoga aku beruntung, aku bisa bangun saat dia sedang keluar istana.

" hoaam!! Mengantuk sekali!" 😫

Aku benar-benar sudah tak tahan lagi. Ramuan itu juga pasti sudah dia sembunyikan. Aahh! Lupakan saja! Lebih baik aku tidur.

" ahh!" 😳

" pagi, permaisuriku." ☺

" ☺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Raja Gila (TAMAT)Where stories live. Discover now