04. Jahat

9.1K 599 15
                                    

Malamnya, Jaemin baru saja selesai membersihkan rumah.

Ya daripada dia hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan apa-apa, lebih baik dia membersihkan rumah kan?

Sebenarnya dia sangat rindu dengan orang tuanya. Ya tapi mau bagaimana lagi?

Sebenarnya tidak ada yang bisa dilakukan lagi, dia hanya menunggu Mark pulang. Karena pintunya ia kunci, dia takut jika dia ketiduran nanti dikamarnya, Mark tidak bisa masuk.

"Jeno seperti sangat sibuk ya?" ucapnya sambil memandangi layar ponselnya terus menerus.

Beberapa detik setelahnya, bel pintu rumah itu berbunyi. Jaemin pikir, itu Mark.

Jadi dengan segera, ia membukakan pintu itu.

"Mark! akhir--" ucapannya terpotong saat tiba-tiba Mark mencium bibirnya dengan rakus.

Jaemin tentu saja memberontak, ia terus memukul-mukul dada Mark dengan kuat, tapi sepertinya itu tidak berpengaruh.

Dengan sedikit keras, ia mendorong tubuh Mark sehingga melepas ciuman itu. Dia marah.

"Mark! kau gila?!"

Mark menyeringai. "Iya, aku memang gila. Karena dirimu.. kau tahu? Saat pertama kali aku melihat mu.. kau manis Na."

"Kau.. bau alkohol.. kau minum?"

Ah, Jaemin menjadi takut sekarang. Ia segera mengambil ponselnya dan ingin menghubungi kekasihnya kalau saja ia tidak diseret oleh Mark.

"Mark! Lepas!" Jaemin berusaha melepaskan tangan Mark yang menggenggam pergelangan tangannya saat ini dengan erat.

Tapi Mark tidak menjawab, dia semakin mengeratkan genggaman pada pergelangan Jaemin.

Mark segera membawa Jaemin ke kamarnya, di dalam hati Jaemin ia terus menyebutkan nama kekasihnya.

"Jeno.."

Mark membanting tubuh Jaemin ke ranjangnya dengan kasar. Jaemin berusaha keluar dari kamarnya tapi Mark sudah mengukung dirinya.

Mark menyeringai. "Oh Na.. kau tidak mau bermain dengan ku sebentar saja?"

Jaemin menangis sekarang, ia berusaha menyingkirkan tubuh Mark yang sedang mengukung dirinya. Tapi ternyata tidak semudah itu.

"Mark.. tolong jangan.." lirihnya.

Mark membelai pipi Jaemin, matanya terus saja menatap si manis.

"Mark.. kau tahu aku sudah punya Jeno.." ucapnya.

"Sayangnya aku tidak peduli Nana."

Jaemin semakin menangis. Ia butuh Jeno.

"Mark, kau mabuk!"

"Aku sadar, Na."

"Mark!"

"Sstt sst.. jangan berteriak. Kau berisik."

Jaemin semakin menangis sekarang. Dia sudah tidak bisa apa-apa, dia pasrah.

"Akh.." Jaemin memekik saat Mark mengigit dan menjilat lehernya.

Entah kapan ini akan selesai. Tapi ia harus meminta maaf kepada Jeno..

.

.

Jaemin tidak bisa tidur, ia terus memikirkan Jeno, Jeno, dan Jeno.

Ia melirik Mark yang masih tertidur pulas di sampingnya. Ia tidak akan pernah memaafkan kakak tirinya itu. Oh, bukankah dia tidak pantas disebut kakak?

"Kau jahat Mark.." ucapnya pelan.

"Jeno maaf."

"Firasat ini benar Jeno.."

"Maaf"

Bagian bawahnya memang sakit, tapi hatinya lebih sakit sekarang. Dia ceroboh. Seharusnya tidak usah menunggu Mark pulang, biar saja dia tidur di depan.

"Jeno akan tetap bersama Nana kan? Jeno janji dengan Nana kemarin."

"Maaf Jeno.."

"Jeno pasti kecewa.. Nana bodoh!"

"Nana ceroboh, Jeno.."

"Jeno boleh memarahi Nana nanti."

"Tapi jangan tinggalkan Nana.. Nana butuh Jeno."

"Nana minta maaf Jeno... Nana ceroboh, Nana bodoh."

Ah, dia menangis lagi sekarang. Ia teringat kejadian tadi malam.

Suara tangisan Jaemin semakin terdengar sehingga membangunkan Mark disampingnya.

"Jaemin?"

Mark sedikit linglung, ia melihat sekitarnya.. dan terkejut.

"Jaemin? Jangan bilang.."

"KAU MELAKUKAN ITU BODOH!" Jaemin berteriak.

"Aku tidak sengaja!"

"Tidak sengaja ucapmu? KAU JAHAT MARK!"

"Jaemin.. sungguh.. aku tidak bermaksud--"

"Tidak bermaksud bagaimana? Kau jahat, kau tahu aku sudah punya Jeno.."

"Kau tahu semalam aku mabuk kan?"

Jaemin memilih untuk meninggalkan kamar itu. Tapi saat ia baru berdiri saja ia meringis. Bagian bawahnya masih sakit.

"Pasti masih sakit ya? Mau ku bantu?"

"Tidak perlu."

"Ssh.." Jaemin meringis kembali.

"Tidak usah sok menolak."

Pada akhirnya, Mark akan tetap membantu Jaemin. Tapi Jaemin tidak akan pernah menerima Mark sekalipun.

TBC

Step Brother | Markmin [✓]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ