26. Bonchap

4K 215 8
                                    

Karena di pernikahan Mark dan Jaemin pada hari itu Jeno tidak bisa datang, Jeno berencana menemui Mark, Jaemin dan anak mereka hari ini.

Sudah lama ia tidak bertemu 'mantan' kekasihnya itu. Dia berharap Jaemin selalu bahagia.

Dan anak mereka, Jeno tidak sabar bertemu Jisung.

Jaemin dan Mark sekarang ini sedang menemani anaknya bermain. Sampai tak lama, terdengar suara pintu diketuk.

Jaemin segera membukakan pintunya. Ia pikir itu orang tuanya yang datang berkunjung, namun dirinya sedikit tampak terkejut saat mendapati bukan orang tuanya, melainkan Jeno yang datang.

"Hai?" Sapanya.

Jaemin tersenyum canggung. Sudah lama mereka tidak bertemu lalu sekarang dia datang. "Hai, Jen. Ayo masuk,"

Saat Jeno melangkahkan kakinya masuk. Dia melihat Jisung yang sedang asyik bermain.

Mark ikut terkejut juga dengan kehadiran Jeno.

"Hey, Jen. Duduk lah." Kata Mark.

Jisung terlihat bingung, pasalnya dia baru pertama kali melihat Jeno. "Daddy, paman itu siapa?" Jisung bertanya.

"Dia teman papa."

"Halo, paman!" Sapa Jisung dengan senyumannya.

"Halo jagoan!" Balasnya.

Jaemin duduk disamping Mark. Dirinya masih kebingungan kenapa Jeno berkunjung tiba-tiba.

"Jen, ingin ku buatkan minum?"

"Tidak, aku kesini hanya sebentar saja. Hanya ingin memberikan Jisung hadiah."

Mata Jisung langsung berbinar. "Hadiah?"

"Benar jagoan! Coba lihat." Ucap Jeno sembari memberi bungkusan tersebut. Ia menunduk menyamai tingginya dengan Jisung.

Jisung langsung membuka bungkusan yang diberi Jeno. Wajahnya senang bukan main. Jeno sengaja membelikan Jisung mobil-mobilan.

"Paman, terimakasih!"

"Daddy, papa! Lihat!"

Jaemin dan Mark ikut tersenyum melihat anaknya tersenyum juga.

"Jisung senang? Bermainlah." Kata Jaemin.

Saat Jisung ingin kembali ke kamarnya, Jeno bertanya. "Jagoan, besok pergi bermain bersama paman ya?" Tanyanya.

Jisung mengangguk, kemudian dia mengecup pipi kiri Jeno. "Terimakasih, paman!"

Jeno mengusak gemas rambut Jisung. "Dengan senang hati, jagoan."

"Paman, Jisung bermain di kamar ya?"

"Silahkan."

Jaemin tersenyum melihat interaksi keduanya. Begitu juga dengan Mark.

Mark bertanya kepada Jeno saat anaknya kembali ke kamarnya. "Jen, apa kabar?"

"Aku baik. Kalian berdua baik-baik saja kan?"

"Seperti yang kau lihat sekarang, kita baik-baik saja."

"Baguslah, oh dan juga, aku ingin memberikan ini ke kalian." Katanya. Dia mengeluarkan kartu undangan pernikahan dirinya kepada Mark dan Jaemin.

Saat Mark mengambil undangan tersebut, dia dan Jaemin sedikit terkejut melihat nama itu.

"Tunggu, kau akan menikah dengan Haechan?" Tanya Jaemin.

"Ya.. begitulah."

"Hey, sungguh?"

"Kenapa memangnya?" Tanya Jeno kebingungan. Apakah ada yang salah?

"Tidak, hanya saja aku heran. Haechan tidak memberitahu apa-apa tentang ini."

Jeno terkekeh. "Memang, dia ingin memberi kalian kejutan ini."

"Tapi, Jen, bagaimana kau bisa dekat dengannya?" Tanya Mark.

"Sejujurnya, ini adalah perjodohan. Orang tua kami menjodohkan kami berdua. Awalnya kami menolak, tapi lama-kelamaan kita berdua bisa menerima satu sama lain dan memilih meneruskan perjodohan ini."

Jaemin lega mendengarnya. Mendengar kabar bahwa mantan kekasihnya dan temannya akan menikah. Tidak sedih, justru Jaemin bahagia mendengarnya.

"Oh iya, besok aku boleh kan? Mengajak Jisung bermain? Ada Haechan juga."

"Tidak apa-apa. Simulasi belajar menjadi Ayah dan Papa yang baik juga bukan?" Kata Mark.

Jeno tertawa mendengarnya. "Ya bisa dibilang begitu."

"Kami juga ingin memberitahu sesuatu. Beritahu ini juga kepada Haechan, Jaemin sedang mengandung lagi."

"Woah? Anak kedua kalian?"

"Benar."

"Jisung sudah tahu?"

Jaemin menggeleng. "Rencananya besok."

"Ah begitu, selamat Jaemin. Aku ikut bahagia."

"Terimakasih, Jeno."

"Besok aku akan datang bersama Haechan kalau begitu."

"Baiklah, tapi jangan pulang terlalu larut besok, bisa?"

"Tentu saja, Jaemin. Aku akan membawa Jisung pulang sore. Tidak akan sampai larut malam. Aku pamit sekarang begitu ya? Aku takut orang tua ku mencari."

"Hati-hati Jen, dan selamat sekali lagi."

END

Step Brother | Markmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang