【TQM】

23.2K 2K 31
                                    

Pagi pun tiba, memaksa seseorang gadis cantik yang sedang tidur nyenyak untuk segera bangun, siapa lagi jika bukan Xylana.

Tak terasa pagi telah tiba Bulan malam digantikan dengan terangnya matahari yang menyinari bumi indah ini.

Xylana bangun saat merasakan sinar mentari pagi yang menerobos masuk dari celah jendela kamarnya.

Xylana langsung bangun untuk pergi sekolah, Xylana mandi terlebih dahulu dan pastinya harus dengan hati-hati agar tak mengenai luka tembakannya.

Setelah selesai mandi ia langsung menggunakan seragam sekolahnya. memakai sedikit bedak tipis juga pelembab bibir agar bibir Xylana tak pucat dan kering.

Jangan lupa Xylana mengunakan Hoodie hitam agar menutupi lukanya. Sebenarnya Xylana harus istirahat terlebih dahulu dirumah, karna luka tembakan yang Xylana dapat bukanlah luka sembarangan.

Tapi yang namanya Xylana si kepala batu, ia tak mungkin menganggap luka itu sebagai luka besar. Tak tau kah luka tembakan yang Xylana dapat bisa membuat nyawanya melayang? masih untung malaikat Izrail memberi kompensasi kesempatan hidup untuk Xylana. Kalo tidak, mungkin Xylana sekarang sudah bertemu dengan mbk kunti dan mas pocong.

Setelah selesai Xylana bersiap, ia langsung turun untuk sarapan bersama para saudaranya.

Xylana turun mengunakan lift karna jika pakai tangga Xylana mungkin tak akan kuat karna kamar xylana berada dilantai 3.

Sampai dimeja makan Xylana melihat semua sudah memulai sarapan tapi ia tak melihat Revan tumben sekali dia.

Xylana celingak-celinguk mencari Revan saat sudah duduk ditempat makan tanpa menghiraukan tatapan dari para kakaknya, sedangkan Kenzi yang menyadari bahwa Xylana sedang mencari Revan ia pun berbicara.

"Revan sudah berangkat duluan, ia ada piket" ujar Kenzi dengan nada dingin dan datar andalannya

Sedangkan Xylana yang mengetahui itu pun langsung berdiri dan langsung pergi kesekolah tampa sarapan. Xylana tak ingin sarapan bersama para abangnya tanpa Revan, itu membuatnya muak saat melihat wajah mereka.

Sedangkan para abang Xylana yang melihat kepergian Xylana pun menundukan kepala mereka, apakah segitu bencinya Xylana pada mereka? sampai ia saja tak ingin sarapan bersama mereka tanpa Revan.

Xylana melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena kondisi tangan Xylana yang masih ngilu jika digerakkan ia mengendarai mobilnya dengan satu tangan.

25 menit perjalanan menuju sekolahnya dari mansion Sanjaya. Saat sampai di SMA A'CX HIGH SCHOO Xylana sudah menjadi pusat perhatian karna apa? ya pastinya karna mobilnya Xylana yang bisa terbilang mahal dan hanya satu didunia.

Xylana langsung turun tanpa menghiraukan pekian serta bisikan dari mereka, Xylana lebih memilih melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya yaitu kelas XI ipa2.

Saat sampai dikelas, Xylana melihat semua sudah masuk dan anteng dikelasnya. Tumben sekali, padahal ini masih terbilang pagi dan semua teman Xylana sudah duduk manis dimeja masing-masing tanpa ada keributan, sepertinya semua teman Xylana sedang mendapat hidayah.

Xylana tanpa menghiraukan mereka langsung berjalan menuju tempat duduknya, baru saja Xylana ingin memejamkan matanya, cecunguk Xylana sudah mendatangi Xylana membuat ia mendengus kesal.

Transmigrasi Queen Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang