【TQM】

22.4K 2.1K 36
                                    

Saat ini Aksa juga Revan berada diruang rawat Xylana, tadi subuh saat Aksa juga Revan sedang tidur mereka terbangun karna suara monitor jantung Xylana.

Tadi subuh Xylana mengalami kejang-kejang yang membuat Aksa juga Revan sangat panik, saat tau suara monitor jantung Xylana para dokter pun datang. Mereka menyuruh Aksa juga Revan untuk keluar agar mereka bisa memeriksa keadaan Xylana dengan leluasa.

Akhirnya Aksa juga Revan bisa bernafas lega karna Xylana mengalami kejang-kejang dikarenakan respon Xylana bahwa Xylana sebentar lagi akan terbangun dari koma panjangnya.

Xylana juga sudah dipindahkan keruang rawat VVIP, Aksa juga Revan mereka tinggal menunggu Xylana untuk bangun saja.

"Bang Aksa, nih makan dulu lo belum sarapan kan" ujar Revan yang baru kembali dari membeli makanan dikantin rumah sakit

"Thanks ya Van" ujar Aksa berterima kasih kepada Revan

Aksa pun menerima makanan dari Revan dan segera memakannya dengan lahap, Aksa tak ingin terlihat kurus di mata Xylana.

Karna memang selama Xylana koma Aksa juga Revan jarang untuk makan. Sekali makan pun itu hanya roti juga air mineral, mereka tak memilik nafsu makan.

Aksa duduk disofa dan Revan duduk diranjang sebelah kanan Xylana.

"Kak Lana bangun dong, Epan kangen tau pengen disuapin makan sama kak Lana" omel Revan kepada Xylana, menyuruh Xylana untuk segera sadar

"Sabar Van, bukannya kata dokter Xylana bentar lagi bangun, kita tinggal tunggu aja" ujar Aksa

"Bentar lagi kapan sih bang, udah mau siang gini kak Lana belum bangun. Jangan-jangan tu dokter salah cek lagi, wah dokter gadungan tu pasti" ujar Revan dengan nada kesalnya

"Ya sabar aja sih" ujar Aksa tak sama kesal dengan Revan karna menganggu makannya

Revan juga Aksa pun sama-sama diam. Aksa fokus dengan makannya sedangkan Revan fokus mengelus tangan Xylana yang sedang di infus.

Tapi saat Revan mengelus tangan Xylana, Revan merasakan tangan Xylana bergerak, Revan yang mengetahui itu langsung berteriak.

"BANG tangan kak Lana gerak" ujar Revan dengan berteriak membuat Aksa tersedak karna teriakan Revan

Uhuk
Uhuk

Aksa yang mendengar teriakan Revan pun tak memperdulikan tenggorokannya yang sakit, ia malah langsung berdiri menuju ranjang Xylana.

Aksa juga Revan dapat melihat mata indah Xylana mulai terbuka, Xylana memejamkan matanya.

Pertama kali yang Xylana lihat saat membuka matanya adalah wajah tampan Aksa juga Revan.

"Kak Lana huwaa akhirnya sadar juga, kak Lana butuh apa sekarang" ujar Revan dengan berteriak karna rasa bahagianya saat melihat Xylana bangun

Karna teriakan Revan,Aksa langsung mengeplak belakang kepala Revan dengan sangat keras membuat Revan meringis.

"Van gak usah teriak juga dong, kasian Ara baru bangun juga" ujar Aksa kesal dengan Revan

"Hehehe maaf bang, gw terlalu seneng kakak tercinta gw udah bangun dari koma panjangnya" ujar Revan cengengesan, sedangkan Aksa hanya menatap memutar bola matanya malas dan lebih fokus kepada Xylana

"Ara butuh sesuatu, Iam panggilan dokter ya" ujar Aksa yang akan berjalan memencet tombol samping ranjang Xylana untuk memanggil dokter tapi sudah dicegah oleh xylana

"H-hauss" ujar xylana lemah sambil menahan tangan Aksa

Revan yang tau kakaknya haus pun langsung saja membawakan minum yang berada disamping meja ranjang Xylana.

"Ini kak minum dulu, pelan-pelan aja" ucap Revan dan menyodorkan minum kepada Xylana, dengan Aksa membantu Xylana untuk bangun

Xylana meminum secara perlahan, setelah itu Xylana tersenyum kepada Aksa juga Revan dan di balas senyuman juga oleh Aksa dan Revan.

"Makasih ya" ujar Xylana kepada Aksa juga Revan

"Iya kak, sekarang mending kakak istirahat dulu biar cepet sembuh ya" ujar Revan membawa Xylana untuk kembali berbaring

Xylana hanya mengangguk saja dan langsung tertidur pulas karna elusan lembut dari Aksa dikepalanya.

Sedangkan Aksa juga Revan yang melihat Xylana kembali tertidur pun tersenyum, sekarang seseorang yang sangat berharga bagi mereka akhirnya kembali.

Setelah itu Aksa juga Revan langsung pergi meninggalkan Xylana, mereka ingin berbelanja makanan kesukaan Xylana juga untuk membeli perlengkapan apartemen. Membersihkan apartemen agar saat Xylana sudah diperbolehkan pulang ia akan merasa nyaman diapartemen nanti.

Juga agar Xylana capat tinggal di apartemen tersebut bersama mereka, karna Revan juga Aksa tak akan membiarkan Xylana untuk tinggal bersama di mansion keluarga Sanjaya, itu sangat berbahaya menurut mereka.

Setelah kepergian Aksa juga Revan ada sosok misterius masuk kedalam ruang rawat Xylana dan menyuntik sesuatu kepada Xylana.

"Ini yang terbaik untuk saat ini, maaf kita pasti kembali lagi setelah semua selesai"ujar orang tersebut dan langsung menyuntikan sesuatu kepada Xylana

Mengendong Xylana ala bridal style, membawa Xylana keluar dari rumah sakit dengan mudahnya tanpa ada yang mencurigainya bahwa ia baru saja menculik Xylana.

TBC

Transmigrasi Queen Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang