Writer's Note

67 6 3
                                    

Akhirnya bisa tiba pada bagian ini. Bagian penutup.

The Boy Who Talked To The Tress adalah cerita yang sudah sangat lama berada di dalam draft-ku, menunggu untuk diselesaikan. Cerita ini ditulis dengan sederhana dan masih butuh banyak sekali perbaikan, namun ini adalah cerita yang sangat personal, dengan karakter-karakter dan berbagai aspek yang sangat relatable denganku, yang kutulis pada masa-masa aku merasa low dalam hidup. Jadi cerita ini punya tempat spesial di hatiku.

Masalahnya--atau syukurnya--masa-masa gelap itu berangsur pergi seiring terbitnya mentari. Jadi menjaga keseluruhan cerita tetap dalam tone yang sama sementara hal-hal di sekitarku berubah adalah sebuah tantangan. Pada akhirnya aku berhasil ketemu cara untuk terus menulis demi terselesaikannya cerita ini. Prosesnya terasa hampir-hampir kayak healing.

Dan... sigh... Lucas Freewell.

How do I begin to explain Lucas Freewell? wkwk

Dia adalah tokoh kesayanganku.

Seperti yang kubilang di bagian pembukaan, Lucas adalah karakter yang muncul kembali, setelah sebelumnya menjadi salah satu tokoh di ceritaku yang lain berjudul Zero. Kalau kamu sudah baca Zero, kamu akan lebih bisa memahami perasaannya di dalam cerita ini. Apa yang terjadi pada Lucas di Zero adalah latar belakang mengapa dia bertolak ke Inggris di cerita ini.

Dibanding Lucas di Zero, Lucas yang ini mengalami perkembangan dari segi emosi dan pendewasaan sifat. Lucas jadi less-childish dan less-impulsive. Tetapi masih memiliki jejak-jejak nyentrik yang jadi ciri khas cowok itu.

TMI: Lucas awalnya bukan tokoh utama dari cerita ini. Dia bukan Cowok Pohon kita. Tokoh cowok bernama Charlie Turner (julukannya Charlie Tree) sempat jadi karakter utama yang tadinya akan dipasangkan dengan Andrea Jacobson. Dan keduanya nggak pernah bertolak ke Cotswolds, tapi konflik cuma terjadi di seputar lingkungan sekolah (Blackwood High) dan area Portland aja. Sawfitz adalah pengusaha yang mau mengeruk danau kecil di belakang sekolah karena akan menjadikannya lahan country club. It was a whole different kind of story.

Intinya, aku senang dengan keputusanku untuk merombak draft original itu dan memilih Lucas sebagai tokoh utama. Aku senang karena bisa membuatkan kisah baru untuk dia, dan memberinya kesempatan kedua.

Untukmu, yang telah membaca cerita ini, terima kasih telah bertemu denganku di sini. Kamu telah memberiku tempat di mana aku merasa akhirnya masuk akal.

Cerita ini didedikasikan untukmu, yang sedang berusaha.

Semoga kamu menyukai cerita ini.

Best wishes,
Ash


P.S.
Ada bonus chapter setelah ini, jangan dulu hapus cerita ini dari library-mu :)


🌳

Musisi dan lagu-lagu mereka yang menginspirasi & menemani selama penulisan:

Emorie - 7 Reasons, Only One, Free, Mine, You, Grow This Garden, Little Things

Loving Caliber - She Will Never Know, Constellation, Homesick

Michelle Branch - Goodbye To You, Tuesday Morning

Taylor Swift - the lakes

Kaitlyn Dever & Ben Platt - Only Us

Ben Platt - Grow As We Go

Cody Fry - Flying

Owl City - If My Heart Was a House

Jarryd James - 1000x

The 1975 - About You, I'm In Love With You

🌳

The Boy Who Talked To The TreesWhere stories live. Discover now