chapter 4

2.6K 165 7
                                    

Amelia menolehkan kepalanya saat ada seseorang menepuk pundaknya dan duduk disebelahnya. "Kau!" serunya saat menyadari siapa orang yang baru saja duduk di sampingnya.

"Hai Amelia! Hai Chelsea!"sapa Kai dengan nada datarnya. Aneh memang menyapa seseorang dengan nada datar seperti itu. Tapi mereka-Amelia dan Chelsea-sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Mengingat mereka sudah berteman sangat lama dengan Kai.

"Ada apa Kai?" tanya Amelia sambil mengunyah makan siangnya. Sandwich coklat adalah kesukaanya. Begitu juga dengan Chelsea. Gadis itu juga sedang asyik menyantap makan siangnya. Namun Chelsea membawa bekal yang sedikit berbeda. Sanwich isi kacang lah kesukaanya. Namun Kai, pria itu sama sekali tidak membawa bekal apapun hari ini.

"Tidak." jawabnya pelan, masih dengan nada khas miliknya. "Aku hanya ingin menghabiskan sisa waktu istirahatku bersama kalian." tambahnya tanpa menoleh sedikitpun kepada lawan bicaranya.

"Sejak kapan seorang Kai ingin menghabiskan waktu luang berharganya dengan teman temannya?'" ejek Amelia sambil memamerkan senyuman manis miliknya. 

Kai tidak menghiraukan ejekanya. Pria itu hanya menggedikan bahunya tanda tidak peduli. Namun sedetik kemudian Kai menoleh kepada Amelia. Dia ingat sesuatu yang ingin ia tanyakan kepada gadis itu.

Amelia yang menyadari bahwa Kai menatapnya dan terlihat sedang memikirkan sesuatu, gadis itu pun menatapnya dengan tatapan yang mengartikan-ada apa?

Kai terlihat bebepikir sejenak. "Apakah saudaramu yang bernama Alicia itu sekolah disini?" tanya Kai kepada gadis di sebelahnya itu. 

Amelia mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Kai yang berarti bahwa yang Kai sebutkan itu benar. "Memangnya ada apa?" tanya Amelia kepada Kai karena penasaran 'kenapa pria acuh ini menanyakan saudaranya yang baru saja pindah kemarin itu?' 

Kai menggeleng cepat. "Ahh tidak ada apa apa. Tapi kurasa dia satu kelas dengan ku." jawab nya sangat pelan. Bahkan kalimat yang baru saja Kai ucapkan barusan lebih mirip dengan  sebuah bisikan. Namun tetap saja dapat didengar oleh Amelia.

"Benarkah?" tanya Amelia tidak percaya. Namun setelah Kai mengangguk mengiyakan pertanyaan dari Amelia tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Amelia langsung tersenyum dengan senyuman khas nya "Kalau begitu bagus." ujarnya pelan.

Kai yang merasa heran kenapa Amelia menganggap berita itu bagus menoleh heran menatap gadis itu dengan tatapan yang mengatakan-apa maksudmu?

"Yeah. Kalau Alicia satu kelas dengan mu, setidaknya aku bisa menitipkan Alicia kepadamu dan kau akan menjaganya bukan?" ujarnya ringan dengan senyum jahilnya itu.

"Kenapa aku harus menjaga sepupumu? Aku bukan pengasuh bayaranmu, Amelia!" protes Kai kepada gadis itu.

Amelia tersenyum mendengar protes dari pria di sampingnya itu. "Oh ayolah Kai! Kau tidak akan rugi menjaga sepupuku itu! Dia sangat cantik bukan?" bujuk Amelia dengan cengiranya.

"Aku sama sekali tidak tertarik dengan sepupumu itu, Amelia!" jelas Kai dibarengi dengan memasangkan headset nya. Tidak mau terus terusan mendengarkan godaan sahabatnya itu, Kai malah menghindarinya dengan mendengarkan lagu lagu favorit nya. Amelia yang merasa temanya merasa terusik dengan godaanya dan malah menghindarinya, gadis itu tersenyum, tersenyum dengan senyuman yang mengartikan sebuah kemenangan di dalam nya.

Di sisi lain. Kai yang sedang mendengarkan lagunya itu, dia sedikit terpikirkan tentang perkataan Amelia. Entah ada apa, tetapi yang jelas kalau perkataan Amelia barusan itu cukup menarik baginya. Baru saja dia mengatakan bahwa dia sama sekali tidak tertarik dengan idenya Amelia, tapi sekarang entah makhluk apa yang merasukinya. Tiba tiba saja ide sahabatnya itu menarik.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang