6 - MARVEL & SEMESTANYA

26 4 0
                                    

CHAPTER 6

Setelah adzan isya dan selesai makan malam, semua berkumpul di ruang tengah panti asuhan dengan duduk melingkar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah adzan isya dan selesai makan malam, semua berkumpul di ruang tengah panti asuhan dengan duduk melingkar.

"Hallo adik-adik, masih inget sama kakak?"

"MASIH!!!" Jawab anak-anak di panti asuhan dengan kompak dan bersemangat

"Nama kakak siapa hayo???"

"KAK ANGEL!!!!!"

"Pinterrr"

Angel selaku sekretaris OSIS yang bertugas sebagai pembawa acara selama kegiatan di panti asuhan kini sudah berdiri di tengah-tengah lingkaran.

"Jadi acara kita kali ini adalah bermain games" Angel mengambil balon berukuran kecil

"Peraturan permainannya bolon ini akan di oper ke orang di samping kita sesuai dengan lagu sampai kak Angel bilang stop. Balon yang berhenti di orang tersebut maka dia harus di kasih hukuman. Setuju?"

Kompak semuanya menjawab "SETUJU!"

Lagu pertama mereka menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding. Semua waspada takut tiba-tiba Angel bilang stop dan balon tersebut berhenti di mereka.

"Datang seekor nyamuk hap-hap lalu-"

"STOP!" Angel bersuara

Pandangan mata langsung tertuju pada seseorang yang memegang balon. Namanya Faisal-seorang anak panti asuhan yang berumur 10 tahun.

"Ayo maju sini sama kakak" Faisal maju dan berdiri di samping Angel "kita ambil satu orang lagi ya baru di kasih hukuman"

Semuanya kembali bernyanyi dengan lagu pelangi-pelangi.

"Merah kuning hijau di langit yang biru... pelukismu agung siapa gerangan.. pelangi pelangi-"

"STOP!"

Shena membelalak karena balon berhenti di tangannya. Ia melihat sekeliling yang juga sedang melihatnya.

"Wah kak Shena. Maju sini kak temenin Faisal" kata Angel

Dengan pasrah Shena berdiri menghampiri Angel dan Faisal. Padahal hukuman dari acara ini adalah salah satu idenya tapi kenapa dia yang kena?

"Hukumannya masing-masing ngambil kertas di tangan saya. Isi kertasnya ada pertanyaan yang harus di jawab" jelas Angel "kalo memilih untuk ngga menjawab tentu ada hukumannya juga"

"Saya udah nyiapin air garam buat siapapun yang ngga berniat untuk menjawab"

Angel tersenyum jahil "siapa dulu nih yang mau ambil kertasnya?"

Shena dan Faisal saling melempar tatapan. Akhirnya, Faisal mengalah untuk lebih dulu mengambil kertas tersebut.

"Apa goals yang kamu harapkan?" Faisal membaca pertanyaan dari kertas yang di pilihnya

"Of course i wanna be a billionaire, i have so much money, buy everything i want, and live with someone i loved."

Jawaban Faisal berhasil mengundang tepuk tangan yang meriah.

Angel mengacungkan ibu jarinya "keren banget goals Faisal!"

"Ck." Haexal berdecak pinggang dengan gelengan kepala "tengil juga nih bocah. Tapi keren lah daripada gue cuma bisa yes no yes no doang"

"Sekarang giliran kak Shena ya" Angel menulurkan tangannya kemudian Shena mengambil salah satu kertas tersebut

"Siapa orang yang kamu kagumi diantara kita semua?"

Shena mengamati sekeliling, ia nampak menimang-nimang sejenak.

"Anak-anak di panti ini. Mereka semua keren-keren dan sangat menginspirasi saya. Membuat saya menyadari bahwa ada banyak hal yang lupa saya syukuri"

Hening.

Lalu terdengar sorakan ramai dan tepuk tangan dari berbagai penjuru, ada beberapa yang memberikan applouse sampai berdiri. Jawaban Shena mengundang banyak perhatian.

Alles menyikut bahu Marvel "keren juga cewek kita ya bro!"

"Cewek kita?" Joeblue menaikan sebelah alisnya "cewek gue kali!"

"Cewek gue!"

"Cewek gue ya monyet!"

"Cewek gue ya setan!"

"Cewek Marvel" celetuk Ghani membuat Joeblue dan Alles diam tak berkutik "udah ada hak paten nya"

Dengan malas Alles melirik Marvel kemudian Joeblue secara bergantian "denger tuh, cewek Marvel."

"Cekiber"

"Apaan cekiber?"

Joeblue tersenyum sumringah "cewek kita bersama"

"Batu nih anak!" Alles menoyor kepala Joeblue "belum aja di lempar dari atas burj khalifa sama Marvel!"

***

Shena duduk di bangku taman depan panti asuhan. Malam ini bulan bersinar terang ditemani dengan indahnya bintang-bintang. Shena menatap langit gelap, dadanya terasa sesak karena seharian bekerja terus menarus.

Shena mengeluarkan beberapa kapsul obat yang tidak boleh ia lewatkan untuk di minum.

"Capek juga bertahan hidup dengan bantuan obat-obatan" gumam Shena sendiri sebelum meminum air mineral

Shena menghembuskan napas lega karena dadanya tidak begitu terasa sesak lagi. Ia kembali menatap langit gelap di malam hari tersebut.

"Ngapain?"

Suara bariton itu membuat kepala Shena menoleh, kedua bola matanya langsung membelalak mendapati Marvel berdiri di belakangnya.

"Lho? Kak Marvel???!!!" Pekik Shena

"Reaksi lo kayak abis kegep pake narkoba"

"Ahh, ngga tuh!"

Marvel menunjuk botol obat dengan dagunya "narkoba ya?"

Spontan Shena menarik botol-botol obat tersebut dan memasukannya kembali ke dalam tas kecil.

"Ck. Ternyata beneran narkoba"

Shena menggeleng keras "vitamin!"

"Iya vitamin" ucap Marvel namun ekspresinya tetap menunjukan ketidak percayaan

"Beneran vitamin kok"

"Iya"

"Yaudah kalo ngga percaya"

"Yaudah"

Shena memejamkan mata mencoba menahan emosinya. "Kak Marvel ngapain disini? Mau nemenin saya?"

"Hehe. Bercanda ya kak" Shena terkekeh ragu, nyalinya menciut ketika melihat tatapan tajam Marvel soalah akan membunuhnya.

"Emang lo mau di temenin gue?"

Tbc

Mervel & Semestanya (SELESAI)Where stories live. Discover now