Chap 6

1.8K 278 24
                                    

Sungguh hari yang sangat menyebalkan...

Hari sudah berubah begitu jam dinding berdentang dan berubah menjadi pukul tiga sore. Langit di atas sana tampak cerah, tidak mendung ataupun hujan.

Seorang wanita sedari tadi berjalan tak tentu arah di depan pintu masuk rumahnya. Kedua tangannya sibuk mengotak-atik ponsel genggamnya seperti sedang melakukan sesuatu.

"Ishh! Kenapa dia belum pulang jam segini?!"

Wanita yang menggerutu itu adalah (name) yang merasa kesal karena suaminya belum pulang ke rumah. Padahal sekolah sudah selesai beberapa jam yang lalu tapi Sugawara tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Tidak biasanya pria itu seperti ini. Biasanya Sugawara akan langsung pulang ketika pekerjaannya sudah selesai.

Beberapa kali (name) menghubungi Sugawara tapi suaminya itu tidak mengangkatnya. Wanita itu juga beberapa kali mengirimkan pesan dan bertanya dimana dan apa yang sedang pria itu lakukan. Tapi sebanyak apapun pesan yang dikirim, Sugawara tidak membalas barang satu pesanpun.

(name) merasa aneh. Benar-benar aneh. Ia menggigit ujung kuku ibu jarinya, mencari cara lain agar ia bisa tau apa yang sedang dilakukan Sugawara di luar sana.

Tringg

Lampu terang menyala di dalam kepalanya. (name) kembali memainkan ponselnya, memilih satu kontak nomor lalu menelponnya.

Dering telpon terdengar sesaat sebelum suara lembut menyapa telinga (name).

"Moshi moshi..."

"Konichiwa bibi... Apa aku mengganggumu sekarang?"

Orang yang tidak lain adalah bibi (name) itu tersenyum kecil di sebrang sana. "Tidak, sayang. Ada apa? Tumben kau menelpon," balasnya.

Wanita itu lantas mengungkapkan hajatnya.

"Begini... Aku menelpon Koushi beberapa kali tapi dia tidak menjawab satupun panggilanku. Pesanku juga tidak ada yang dia balas dan sekarang dia belum pulang ke rumah. Aku ingin bertanya, apa Koushi masih ada di sekolah? Kalau iya, apa yang sedang dia lakukan sekarang?" terangnya sekaligus pertanyaan.

Hening sejenak di antara mereka. Bibi (name) yang seorang kepala sekolah di tempat kerja Sugawara itu kembali bersuara.

"Tadi bibi memintanya untuk mengecek semua nilai murid tapi bibi tidak mengira akan memakan banyak waktu seperti ini. Sebentar... Akan bibi periksa."

Terdengar derap langkah yang berasal dari bibi (name). Dengan sedikit cemas wanita itu kembali menggigit ujung kuku ibu jarinya sambil menantikan jawaban dari sang bibi.

"(name)..."

"Ya?? Bibi menemukan Koushi??"

Terdengar helaan napas berat dari bibi (name).

"Sugawara..."

***

Drap drap drap

Suara langkah menggebu-gebu itu mengalihkan atensi para penjaga sekolah yang masih hilir mudik di sore hari. Semuanya menatap (name) penasaran sekaligus bingung kenapa wanita itu bersikap demikian.

Brakk!!!

Pintu sebuah ruangan di buka. Orang-orang yang berada di dalam sana terkejut bukan main terutama seorang pria bersurai abu-abu yang sedang duduk di kursi kerjanya.

"Sugawara Koushi."

Sugawara menelan ludahnya kasar. Tanpa diberitahupun ia sudah tau apa yang terjadi. Apalagi merasakan aura (name) yang begitu gelap karena amarah membuat pria itu ketakutan setengah mati.

My Husband {Sugawara Koushi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang