Bab II - Second Crack

531 70 0
                                    

Hermione menatap jam tua yang menggantung megah di Manor yang terasa gelap dan sunyi, sudah jam 1 dini hari dan Draco belum pulang. Hermione menyesap winenya dengan tenang, setelah 5 tahun menjalin hubungan setelah perang berlalu dan lika liku sosial yang mereka tempa bersama, bukan hal mudah untuk seorang pureblood dan mudblood bersatu.

Hermione banyak mengorbankan hal di dalam hidupnya untuk Draco, begitupula dengan Draco. Sebenarnya beberapa minggu belakangan, Hermione menyium sesuatu yang mencurigakan tentang Draco dan Hermione akan membuka peluang sebanyak mungkin untuk Draco jujur dan memperbaikinya.

Hermione tahu. Ia hanya hanya sangat mencintai suaminya.

Suara roar di perapian kemudian api hijau yang membentuk wujud suaminya membuat Hermione tersentak dari pikirannya, wanita itu langsung bangun dan memeluk tubuh suaminya erat.

Draco terkekeh, "Missing me like crazy, hm?"

"I missed you. Like. Insane." Gumam Hermione, sibuk menghirup aroma suaminya, Draco membalasnya dengan mengusap punggung istrinya dengan lembut.

Mereka terus di keadaan itu selama beberapa menit, Hermione memeluk Draco bagaikan koala yang merindukan induknya. Hermione memejamkan matanya, ada sesuatu yang berbeda. Suaminya berbeda. Aroma yang sibuk ia hirup dengan rakus sekarang bukan parfum suaminya. Lebih tepatnya, parfum suaminya yang tertiban dengan parfum lain.

"Bagaimana Malfoy Potions? Kamu sibuk sekali, My Dragon." Bisik Hermione pelan, mencoba menelan rasa kecewanya.

"Kamu tahu bagaimana aku kerja, love." Draco mematuk ubun – ubun Hermione, "I'm so sorry, setelah kamu menyetujui project little Malfoy, I want everything perfect, setelah merger kali ini aku janji akan fokus membuatmu hamil." Hermione mendongak dan menatap senyum miring suaminya yang terpapar.

"Sudah makan?"

Draco mengangguk, "Just sandwitch, but I'm full. Wanna go sleep?"

Hermione ragu – ragu sebentar, namun ia tahu berkomunikasi dengan pasangan secepatnya adalah yang terbaik untuk menjaga pernikahan mereka, "Bisa kita bicara sebentar?"

Draco mengangkat alisnya kemudian mengangguk kecil. Ia membungkus tangan kecil Hermione dengan jari – jarinya, menyeret lembut istrinya kearah sofa di depan perapian hangat.

Setelah beberapa menit Hermione sibuk memperhatikan jari – jari mereka yang saling terhubung, dan cincin silver yang mengikat serasi di masing – masing jari manis mereka, Hermione membawa tangan besar suaminya mendekat dan mengecupnya penuh cinta, "I love you, My Dragon. With all my heart, you know it, yeah?"

Draco menatap istrinya penuh teka teki kemudian mengangguk lembut, "And I love you more, my love. Apa ada sesuatu yang salah? Sesuatu mengganggumu?"

Hermione menggeleng, "Kau tahu aku selalu menghargai kejujuran, kan? I mean it when I said ready to have baby with you, build our own family. Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan?"

Draco terdiam, menatap Hermione lurus seolah mempertimbangkan sesuatu dan memecahnya puzzle.

Hermione memulai lagi, "I will forgive you. As long as you being honest. Jadi, ada sesuatu yang kamu sembunyikan?"

"No. Nothing, are you alright, love? Kamu tahu aku cukup pintar untuk setidaknya tidak menyimpan sesuatu yang krusial dari istriku yang tercinta, whats wrong? Apa ada seseorang atau sesuatu yang mengganggumu?" Draco bertanya, namun Hermione tidak melewatkan sedikit nada keraguan dalam suaranya.

Hermione tersenyum lemah, "Nothing. Hanya mendengarkan gossip di Diagon Alley saat lunch bersama Hannah dan Susan tadi. But I prefer my husband's word." Bohongnya.

Mata Draco menyipit berbahaya, "Gossip apa? Apa mereka mengganggumu? Siapa yang bergossip? Kau kenal?"

Hermione tertawa, "Tidak penting, lain kali akan aku ceritakan, dan ini sudah fajar, you need to rest."

Draco menghembuskan napasnya keras, seolah sesuatu yang menekan dadanya terangkat, "Benar, kepalaku mulai pusing." Ujarnya sambil meringis.

Hermione mencakup pipi suaminya kemudian mencium bibir suaminya keras, mereka saling melumat untuk beberapa detik sebelum Hermione melepaskan pangutan mereka duluan, memberikan Draco senyum secerah matahari, "Ayo kita tidur."

----------

Jangan lupa votes and commentnya! kita menuju ke badai sebentar lagi..

Traitor (D.M&H.G)Where stories live. Discover now