kertas kertas itu bukan hanya penampung aksara, lebih daripada itu. tentang kata yang tak mampu terucap, tentang suara yang tak mampu terdengar. tentang kita, yang tak juga tergapai.
📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖
Maviandra berpacu dengan waktu dan dirinya se...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Style-nya pak dokter begini gais)
"Visit pagi?" Tanya Mavi ketika sudah sampai di kursi meja makan.
"Iya, gue juga harus ngatur jadwal lo selama di rumah sakit." Kala meletakkan mangkuk berisi over night oats buatannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mavi masih terdiam menatapi sarapannya. Sementara, Kala yang duduk di sebelahnya sedang menatap pad miliknya untuk mengecek pekerjaan yang sudah dikirimkan oleh pihak rumah sakit.
"Lo udah kasih informasi ke sekolah, mas?" Mavi menatap kakak lelakinya.
"Gue titip Abim." Cowo itu mulai sarapan, sementara Mavi tampaknya agak terkejut dengan ucapan kakak lelakinya.
"Lo tau dia kadang suka panikan, kok bisa-bisanya lo malah nitip ke Abim?"
"Temen lo yang satu itu udah lama kenal sama kita, bahkan lebih lama dari temen temen lo sekarang. Lagian dia pasti ngerti lo perlu check up." Kala masih asik dengan sarapannya dan sesekali matanya melihat ke arah padnya yang menampilkan beberapa berkas yang harus dia pelajari.