21

355 46 11
                                    


"Siapapun, tolong gue, gue gak kuat lagi, sakit, perih, dan lainnya tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata."
~Tiara Mackenzie Napper







***

Andres sudah menunggu Tiara di parkiran SMA Angkasa lebih dari 1 jam, akan tetapi kemana Tiara pergi, kok dia belum saja kembali.

Segera Andres memasuki sekolahnya, suasana SMA Angkasa sudah sepi dan sudah mulai petang. Andres khawatir takut terjadi apa-apa dengan Tiara.

Tempat pertama yang Andres kunjungi adalah kelas 12 IPA3. Setelah sampai di sana, ternyata kelasnya kosong, seperti tidak ada tanda-tanda ada orang di sana, sebenarnya Tiara kemana. Andres menjambak rambutnya frustasi.

Tak mau bertele-tele, segera Andres menelpon teman-temannya untuk membantu mencari keberadaan Tiara. "Rob, ke sekolah sekarang! sekalian ajak yang lain! Tiara hilang," ucap Andres. "Gue tunggu," lanjutnya.

•••

Tiara segera menuju ke kelasnya, untuk mengambil handphone nya yang ketinggalan. Baru juga beberapa menit bell pulang SMA Angkasa berbunyi, suasana di sekolah sudah sepi saja. Dengan terburu-buru Tiara segera memasuki kelasnya dan mengambil handphone nya yang tertinggal di laci.

Saat hendak kembali ke parkiran, tiba-tiba ada yang menarik Tiara dari belakang. Seseorang yang menarik Tiara itu memakai penutup wajah serba hitam, selain orang yang menarik Tiara, ternyata ada 2 orang lagi yang juga menarik Tiara. Sebenarnya siapa orang itu?

Ke 3 orang itu membawa Tiara ke arah gudang belakang sekolah yang jarang dilewati orang, konon katanya gudang itu terkenal angker, makanya tidak ada satu orang pun yang berani memasuki gudang tersebut.

"Lepasin!" Tiara mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman ke 3 orang tersebut. Dilihat dari perawakannya, sepertinya ke 3 orang tersebut berjenis kelamin wanita. Tapi, sebenarnya mereka siapa?

"Diem, lo! Berisik tau!" ucap salah satu seseorang tersebut.

"Sebenarnya kalian siapa? Kenapa kalian bawa gue kesini? Lepasin!"

"Aku adalah musuh terbesar kamu!" ucap cewek yang memakai penutup wajah yang satu lagi.

"Caca? Lo Caca kan?"

Setelah tebakan Tiara mengenai dirinya, lantas Caca langsung bertepuk tangan dan tertawa sangat menyeramkan. "Tuh kamu tau nama aku, so aku gak perlu jawab pertanyaan kamu," ucap Caca.

"Lo ngapain bawa gue kesini?"

Caca membuka penutup wajah itu, dan menampilkan wajahnya yang sangat cantik dan lugu, itu akan terlihat oleh orang yang baru kenal Caca, akan tetapi tidak bagi Tiara, Tiara malah melihat Caca itu seperti hantu, menakutkan. "Aku gak akan ngapa-ngapain kamu kok, aku cuman mau main aja sama kamu," ucap Caca dengan nada lembut.

"Gue gak mau main sama lo. Lepasin!" Cekalan Wina dan Nadia amat sangat semakin keras. Ya, Caca membawa Tiara adalah bersama antek-anteknya itu, si Wina dan Nadia.

"Kalian mau apa sama gue?" tanya Tiara.

"Aku tau, kamu lagi ditungguin kan sama Andres," ucap Caca kalem, dan tak berapa lama ekspresi Caca berubah seperti menahan marah. "KAMU UDAH REBUT ANDRES DARI AKU TIARA!!" teriak Caca.

"Gue gak rebut Ares dari siapa-siapa, lagi pula waktu itu, lo gak ada hubungan apa-apa kan sama Andres?" ucap Tiara. Di dalam hati Tiara, Tiara juga takut, takut Caca berbuat nekat kepadanya.

ANDRES [SELESAI]Where stories live. Discover now