Chapter 37: I Will Wait

3.8K 736 33
                                    

Sudah jam 11 malam ketika Lisa tiba di Keraton. Dia berjalan dari rumah Jennie ke Keraton, dia keluar dari pikirannya sekarang. Dia menginjak tiga anak tangga untuk melewati pintu utama.

"Selamat malam, Yang Mulia" Para pengawal menyapa, mereka menundukkan kepala dan membuka pintu besar Keraton.

Lisa masuk ke dalam, dia disambut oleh pelayan dan pengawal yang dengan sabar menunggu dia kembali.

"Yang Mulia, Lady Sunmi akan tiba besok" kata Dara. Lisa hanya melihat ke belakang dan mengangguk perlahan, matanya tampak lelah dan tanpa emosi.

Lisa berjalan ke kamarnya yang dituntun oleh Ser Jin Young, dia tahu ada sesuatu yang terjadi padanya hanya dengan melihat wajahnya yang tanpa ekspresi. Dia dengan cepat berjalan menuju balkon untuk mendapatkan udara segar, dia mencengkeram pagar dan menggertakkan giginya.

"Saya mendengar kau pergi ke kota sebelumnya, M'Lady?" Jin Young berkata dari belakang. Lengannya berada di punggungnya sambil menatap langit yang gelap, mencoba membuat Lisa mengungkapkannya.

"Aku hanya melakukan sesuatu" gumamnya. Hembusan angin menerpa wajah mereka yang membuat rambut Lisa melambai. Dia berbalik dan menghadap Jin Young. "Apakah kau akan percaya padaku jika aku berbohong padamu?" Dia bertanya.

Jin Young berjalan menuju pagar dan melihat ke bawah. "Ya, jika kau tidak memberitahuku bahwa kau berbohong, saya akan percaya karena saya mengenalmu selama bertahun-tahun" dia berkata.

"Begitukah? Bagaimana dengan, apakah kau akan percaya pada seseorang yang baru saja mengatakan yang sebenarnya tetapi kau mengenalnya hanya beberapa minggu atau bulan?" Dia bertanya, dia menggerakkan jari-jarinya mencoba menenangkan diri.

"Bagaimana saya bisa tahu bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya? Jika kau menjelaskan semuanya kepada saya maka mungkin saya akan percaya, itu tergantung pada-"

"Aku lelah menjelaskan semuanya" Lisa menyela. Dia terkekeh dan tersenyum paksa. Jin Young menyadari kesedihan yang tiba-tiba pada Lisa, ini kedua kalinya dia melihat betapa terlukanya dia.

"M'Lady, kau bisa memberitahu saya apa itu" dia bersandar di pagar sambil melihat Lisa di sampingnya.

"Jawab aku, siapa yang akan kau percaya? Aku, yang kau kenal begitu lama atau seseorang yang baru kau temui beberapa kali? Aku ingin jawaban" dia bertanya padanya.

Jin Young menghela napas. "Saya akan percaya padamu, meski kau berbohong karena saya sudah lama mengenalmu, Lisa" ucapnya.

"Meskipun, nanti kau akan tahu yang sebenarnya bahwa aku berbohong?" Dia bertanya. Dia menggigit bibirnya karena dia tidak bisa menahan apa yang dikatakan Jennie.

"Kebenaran itu sulit untuk diterima, Lisa. Orang yang mengatakan kebenaran harus siap untuk berdiri sendiri. Kebohongan terdengar lebih baik daripada kebenaran, itu adalah zona nyaman semua orang. Kita percaya itu sesuai dengan keyakinan kita. Bahkan saya? Saya tidak mau percaya kebenaran karena akan mematahkan kebohongan yang saya bawa selama hampir bertahun-tahun, itu hanya akan membuat saya berpikir bahwa saya telah tertipu selama bertahun-tahun" ungkapnya. "Tapi jika kau berbohong kepada seseorang sebelumnya, itu akan membekas pada mereka. Kau tidak bisa memaksa mereka untuk percaya padamu, meski berapa kali pun kau mengatakan yang sebenarnya atas satu kebohongan, tidak ada yang akan percaya padamu. Itulah hidup M'Lady, setiap orang ingin membuktikan sesuatu, menjelaskan sesuatu tapi tetap saja-" dia disela oleh Lisa.

"Aku lelah menjelaskan banyak hal.. apakah seseorang perlu membuktikan diri hanya untuk diterima oleh orang lain?" Lisa bertanya, dia tidak menyadari air mata mengalir di pipinya. Jin Young bergerak ke arahnya dan memeluknya dengan hangat, dia menutup matanya karena khawatir. Dia tahu itu karena Jennie, dia punya perasaan bahwa Jennie terlibat.

You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔Where stories live. Discover now