"Yah Unnie! Kenapa kau melakukan itu?!" Joy mengerang ketika dia mencoba untuk mencapai kecepatan langkah Lisa. Minnie ada di belakangnya bersama Ser Jin Young.
Lisa tidak membalas dan langsung masuk ke dalam Istana. Beberapa orang masih minum dan bersenang-senang untuk merayakan pesta. Dia berjalan ke atas dan mereka mengikutinya.
"Unnie aku agsjdlshahslkh"
Lisa menutup mulutnya karena terlalu banyak bicara. Minnie menutup mulutnya ketika dia melihat apa yang dilakukan Kakaknya.
"Berhentilah bertanya. Bisakah?" Dia dengan kesal berkata dan mulai berjalan lagi.
Dia masuk ke dalam kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur. Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar. Dia tidak ingin pergi dan membukanya jadi dia membiarkan seseorang membuka pintu dengan sendirinya.
"Yang Mulia.."
Jin Young masuk ke dalam dan memberikan nomor telepon kepada Lisa. Dia bangkit dari berbaring dan melihatnya, wajahnya bersinar dan menepuk bahu Jin Young.
"Terima kasih!" Dia berkata.
Lisa berjalan keluar kamarnya dan berlari menuju kantor tempat telepon dan gadget lainnya diletakkan. Dia membukanya dan mengambil telepon dan menekan nomornya.
"Ayolah.." bisiknya.
"Annyeong Haseyo, Miss Nam berbicara. Ada yang bisa saya bantu?"
"Ini Lisa Manoban, bisakah aku berbicara dengan Leo?" Dia bertanya.
"L-Lisa Manoban? Sang Ratu?" Miss Nam tergagap saat mendengarnya.
"Ya. Bisakah aku berbicara dengannya sebentar? Apakah dia masih bangun?"
"Tunggu, Baginda Ratu" kata Miss Nam dan meletakkan ponselnya di atas meja.
Lisa meletakkan telepon di antara bahu dan telinganya sambil memperbaiki lengan gaunnya.
"Halo?"
Suara kecil keluar dari speaker telepon yang membuat senyum Lisa berseri-seri. Dia terkekeh dan berdeham.
"Apakah ini Lisa Noona??" Dia bertanya.
Lisa tertawa dan mengernyitkan matanya. "Yah. Bagaimana kau tahu itu? Miss Nam memberitahumu?" Dia berkata dengan tidak percaya.
Lisa mendengar tawa keras Leo, jantungnya berdebar kencang, dan bahkan moodnya yang buruk hilang. Meskipun lelah, Semuanya memudar ketika Leo menunjukkan tawa lucunya.
"Tidak. Aku hanya merindukan suaramu Noonaaaa" ucapnya.
"Kenapa kau masih bangun? Ada yang sakit? Katakan saja" Lisa berkata dengan lembut saat ini. Dia meletakkan kedua kakinya di kursi lain dan membuat dirinya rileks.
"Aku hanya tidak bisa tidur"
"Apakah kau ingin aku menceritakan beberapa cerita lagi?"
"Aku ingin yang nyata Noonaaaa" Leo berusaha bersikap manis.
Lisa tidak berbicara tetapi dia tersenyum kemudian senyumnya menghilang ketika Leo mengatakan sesuatu yang membuat hatinya hancur.
"Noona.. Haru Noona diadopsi hari ini lalu Sian akan diadopsi besok.. kenapa tidak ada yang mau mengadopsiku? Karena aku lemah?" Dia bertanya dengan nada suaranya yang sedih.
Lisa duduk tegak dan menyisir rambutnya menggunakan jari karena frustasi.
"Jangan berpikir seperti itu, kau adalah orang terkuat yang aku kenal! Lihat, kau berhasil! Kau mendapat transplantasi jantung. Bahkan aku? Kurasa aku tidak bisa" katanya mencoba menghibur Leo tetapi Leo masih tidak menjawab, Lisa menghela napas dan berpikir apa yang akan membuatnya merasa lebih baik.

YOU ARE READING
You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔
Fanfiction"Aku menunggu satu dekade hanya untuk melihatmu" Sebuah foto yang akan aku hargai sampai nafas terakhirku. (ADAPTASI FANFIKSI JENLISA) Cerita ini merupakan terjemahan atau versi Bahasa Indonesia dari "You are My Kingdom" yang ditulis oleh @Mandulim...