1.

3.8K 506 1
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

sudah beberapa hari ini kamu menangis dan mengurung diri di kamarmu. hal yang cukup sepeleh memang, orang tuamu bilang jika dia tidak bisa melanjutkan pendidikmu ke jenjang strata satu. mimpimu untuk menjadi pengacara, terasa pupus seketika.

orang tuamu memang memiliki ekonomi yang sangat lemah. kamu juga memiliki  adik yang pasti butuh pendidikan. kamu menghela nafas kasar, dan mengusap kasar air mata yang mengalir di pipimu. hatimu terasa sakit, membuat ragamu jadi ikut sakit-sakitan. 

"(name), makan yuk kamu udah seharian gak makan" dengan langkah gonta-gantai kamu berjalan mendekati pintu. kamu tidak membuka pintu kamarmu, kamu hanya duduk di lantai dan bersandar pada pintu saja. 

"(name) kenyang, ma"

"(name) mau kuliah ya? mama usahain cari uang buat kuliah (name) ya?" kamu langsung menggeleng pelan. kamu paham kalau keterpurukanmu saat ini akan membuat orang tuamu khawatir. hanya saja kamu tidak bisa menahan perasaan sedih dan kecewa itu, jadinya kamu seperti ini sekarang. 

"ie, ie, (name) hanya sedikit kecewa. mama tidak perlu usahakan biayanya, ini salah (name) yang tidak pernah bisa menjadi yang terbaik di sekolah" lagi-lagi cairan bening mengalir di pipimu. apakah usahamu kurang? apakah pengorbananmu kurang? kenapa segala yang kamu lakukan terasa sia-sia sekarang.

3 tahun masa sma yang kamu habiskan hanya bersama tumpukan buku pelajaran dan soal-soal yang belum tentu akan berguna untuk masa depanmu. 3 tahun yang kamu habiskan hanya untuk belajar, bersosialisasi pun jarang apalagi berpacaran. kamu mengorbankan masa mudamu untuk ini, tapi kenapa. kamu tidak bisa mendapatkannya.

"(name) makan ya, nanti sakit. tahun depan masih ada kesempatan kok" terdengar suara ibumu yang bergetar dari balik pintu itu. 

===




"(fullname) ya?" 

2 hari setelahnya, tiba-tiba saja ada seseorang yang datang ke rumahmu dan ingin bertemu denganmu. kamu yang merasa tidak punya teman apalagi pacar, jadi merasa bingung.

"i-iya" kamu menjawab pertanya orang itu dengan suara canggung. selama beberapa menit orang itu hanya diam, begitu juga kamu yang merasa sangat canggung. jadi kamu hanya menundukkan kepala.

"kamu pemalu ya? haha" wanita di hadapanmu tertawa pelan, sementara kamu tersenyum tipis.

"jadi.. ada yang bisa saya bantu?" kamu bertanya dengan nada canggung. wanita itu tersenyum tipis.

"saya akan membiayakan kuliah kamu" kamu langsung mengangkat kepalamu, ekspresimu terlihat sangat terkejut.

"tapi ada beberapa syarat, saya harap kamu bisa menerima syarat itu." ucap wanita. kamu sedikit meragu, tapi kamu yakin apapun syaratnya kamu pasti bisa menjalaninya. 

"yang pertama, saya akan membiaya kuliahmu tapi bukan dijurusan yang kamu inginkan" kamu meneguk ludahmu kasar, kamu sedikit meragu di syarat pertama.

"jurusan apa ya?"

"saya ingin kamu berkuliah di jurusan administrasi bisnis, lalu syarat kedua setelah lulus saya harap kamu mau bekerja di perusahaan saya. dan menemani anak saya yang akan memimpin perusahaan itu." kamu mengangguk pelan. meskipun tak jadi pengacara tak apa, asalkan kamu bisa mendapatkan gelar di belakang namamu. lagi pula kamu punya pengalaman menjadi sekretaris kelas dan OSIS.

"baik saya menerima, saya mau!" ucapmu dengan semangat.

"dan syarat terakhir kamu akan menikah dengan anak saya setelah lulus kuliah nanti." 

"loh?!" kamu tidak bisa menahan ekspresi tekejutmu yang sangat terlihat. sementara wanita itu tersenyum tipis, lagi pula kamu sudah mengiyakan perkataannya sebelum dia selesai berbicara.





'TBC.'

Iridesenct (Haruchiyo Sanzu x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang