6.

2.3K 394 64
                                    

Vote dulu Hayyuk

===

"lo mau kemana?!" sanzu sedikit berteriak saat saat melihatmu tidak lagi mengikutinya, kamu malah beralih berdiri di samping mobilmu. kamu mengangkat satu alismu pertanda bingung.

"pulang lah" ucapmu tanpa berteriak. sanzu berdecih kesal, lalu dengan segera dia menghampirimu dan menarik pergelangan tanganmu dengan kasar. kamu rada kesusahan untuk mengikuti langakah panjang sanzu.

"kemana?"

"pulang sama gue!"

"tapi mobi-"

"nanti sopir yang ambil!" sanzu langsung mendorongmu untuk duduk di kursi penumpang.

"kan aku bisa pulang sendiri" protesmu saat sanzu sudah masuk ke mobilnya. lelaki dengan 2 luka di sudut bibirnya itu menyeringai kecil ke arahmu.

"lo kenapa sih campurin urusan gue terus?" sanzu melirikmu dalam-dalam. sementara kedua tangannya sudah memegang stir.

"aku gak nyampurin, aku cuman mau ngehindari kamu dari masalah-"

*brakk*

"asal lo tau!, cowok tadi udah nge-godain cewek gue dan seharusnya dia mati sekarang!" entah kenapa sanzu membentakmu, membuatmu jadi takut sendiri. kamu memalingkan wajahmu dari sanzu, ingin melawan tapi bibirmu sudah bergetar duluan.

"terus apa-apaan tadi, lo sekongkol ya sama dia buat hancurin hubungan gue?!"

"atau lo mau godain dia juga hah?!"

"mau jadi cewek murahan lo ya?!! modal muka polos lo gitu!" sanzu meraih pipimu dan mencengkramnya erat, menarik wajahmu menghadapnya. tubuhmu ikut bergetar karenanya, matamu juga ikut memanas dan berkabut.

"j-jangan bilang gitu,  aku tid-ak seperti itu tau.." kamu menggigit bibir bawahmu, kamu terlalu emosional dengan perkataan kasar dan di bentak seperti tadi.

"repot." sanzu melepaskan genggamannya, lelaki itu beralih memegang stir sepenuhnya dan mulai menyetir mobil mewah miliknya. sementara kamu menenggelamkan wajahmu di balik lengan hoodie yang kamu gunakan. kamu memalingkan wajahmu ke arah jendela mobil, menghindari menatap sanzu dari pada hatimu kembali sakit.




"kalian berdua balik bareng hmn??" mama sanzu menatapmu dengan harap. kamu tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.

"yaa"

"(name) kamu habis nangis? haru!?" mama sanzu mengusap sudut matamu dengan lembut, sementara netranya beralih ke arah sanzu. yang di tatap hanya memutar bola matanya malas.

"dia aja yang cengeng" ucap sanzu santai dan gak peduli.

"wlleee cengeng" sanzu berjalan dan menganbil jarak dari kalian. lalu dia mengejekmu dan memeletkan lidahnya. sebelum jadi sasaran kemarahan mama-nya sanzu segera pergi ke kamar-nya.

"haruchiyo!!" kamu terkekeh pelan.

"(name) gakpapa kok, ma" kamu tersenyum tipis, membuat mama sanzu merasa lega.

===








"jadi tante, kenapa tante mengajak saya bertemu?" seorang gadis dengan tampilan yang sangat anggun dan kacamata hitam di atas kepalanya, menatap nyonya akashi dengan tatapan angkuh. seolah dia adalah orang yang penting hanya karena cantik.

"terang-terangan saja, saya ingin anda memutuskan hubungan anda dengan anak saya."

"tidak usah formal begitu tante, kenapa saya harus memutuskan haru hmnn?" gadis itu menyeringai tipis, dan hanya menatap nyonya akashi dengan lirikan, karena dia duduk rada menyamping. Nyonya akashi menghela nafas kasar.

"apa ada seorang model yang tidak di didik untuk fokus menatap lawan bicaranya yang sedang berbucara?" chelle mengubah posisinya menjadi melihat sempurna pada nyonya akashi.

"saya tidak mau putus dengan haru, tante"

"tante sudah menjodohkan haruchiyo dengan gadis lain yang lebih baik darimu." chelle mengaduk-aduk minuman yang ia pesan.

"haha, saya yakin pilihan tante pasti downgrade. banyak cowok yang mau sama saya di luaran sana tante, seharusnya tante bersyukur punya calon seperti saya."










'TBC.'

Iridesenct (Haruchiyo Sanzu x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang