Part 14

63 28 5
                                    

Hai,ketemu lagi. Maaf,karena lama lanjutin cerita ini. Karena emang, ada sesuatu yang nggak bisa di kasih tau hehe.

Kuy baca, jangan lupa vote dan komen. Typo, bilang ya。◕‿◕。

Happy reading🌻•


"Kenapa kamu tega Karina, lakuin ini?!"

"Maafin saya, nita"

"Kamu jahat, kamu udah janji akan jaga dan menyayangi Ais seperti arsen"

"Tapi kamu mengingkarinya Karina!"

"Maafin saya nita, maaf"

"Jangan menyesal kamu, jika suatu saat Ais akan bersama saya selamanya"

"Nggak, jangan Nita. Jangan, saya mohon. Saya menyesal, saya akan minta maaf"

Karina bangun dari tidurnya, dengan nafas yang tidak beraturan. Ia menangis, menyesal, Karina segera mengambil air putih dan menenggaknya hingga tandas.

_____

"Tuh anak ke mana ya, tumben nggak kelihatan" gumam Abi.

"Paan sih Lo bi, ngapai coba mikirin tuh orang. Nggak jelas Lo bi" marahnya pada dirinya.

Abi menghela nafas, rasanya ada yang beda ketika Ais tidak ada.

Ekor matanya melihat seorang pemuda berjalan dengan tangan di saku celana sekolahnya, tak lupa juga dengan wajah yang datar.

"Woy" panggil Abi.

Pemuda tersebut mencari sumber suara, lalu ia melihat Abi lah yang memanggilnya.

Alis pemuda tersebut terangkat, tanda bahwa bertanya 'apa?'.

Abi menghampiri pemuda itu, "Lo"

"Lo yang waktu itu di rumah sakit kan?"

"Lo abangnya Ais bukan?" Arsen mengangguk, Yap pemuda tersebut ialah arsen.

"Berarti yang gue donorin darah itu, adek Lo? Ais?" Tanya Abi.

"Kok Lo tau, gue abangnya Ais?" Tanya arsen.

"Gue waktu itu liat Lo, lagi sama Ais. Dan Ais manggil Lo Abang, ya gue simpulin kalo Ais itu adek Lo" jelas Abi, arsen hanya mengangguk.

"Ais ke mana? Kok dia nggak sekolah? Apa tuh anak masih sakit?" Tanya beruntun Abi pada arsen.

Raut wajah arsen berubah sendu, ia masih takut dengan sakitnya Ais.

"Ais, masih sakit" ujar arsen padat.

"Dia sakit apa sih, kok sampe berhari-hari nggak masuk"

"Kepo" ujar arsen, lalu pergi meninggalkan Abi yang cengo.

"Gila, gue nanya di bilang kepo" gumam Abi, seraya melihat arsen yang sudah hilang dari pandangannya.

_____

"Non Ais,makan ya" ujar bik Marni yang sudah dari tadi membujuk Ais untuk makan.

Tapi respon Ais, ia hanya diam sambil menatap depan dengan tatapan kosong.

"Non Ais,bibi nggak mau lihat non Ais sakit. Makan ya, sedikit aja" bujuk bik Marni lagi.

"Bik" panggil Ais, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ada apa non? Non butuh sesuatu, bilang sama bibi ya" Ais menggeleng.

"Semalem Ais mimpi, di dalam mimpi itu. Ais ketemu wanita seumuran bunda, dia bilang kalo Ais ini anak kandungnya" ujar Ais.

Bik Marni terkejut,"terus non?"

"Dia bilang___

"Sayang, ayo ikut mamah. Kamu udah nggak sanggup kan hidup di dunia ini?,ayo ikut mamah"

"Di sana tempatnya indah, kamu capek kan. Kamu sakit kan, mari ikut dengan mamah nak.

Ais hanya menatap ibu itu, dengan tatapan seolah bertanya siapa?.

Seolah mengerti, wanita yang mengaku sebagai mamah kandung Ais itu tersenyum.

"Kamu pasti bingung kan? Mamah, ibu kandung kamu"

Ais terkejut, "nggak. Bunda Ais cuman satu, bunda karina" teriak Ais.

"Suatu saat, kamu akan tau yang sebenarnya nak. Kamu mau percaya atau tidak, mamah udah jujur"

"Mamah pamit ya" kemudian wanita itu hilang tertutup cahaya putih.

Ais terduduk, menangis. Apa iya yang di katakan wanita itu benar?

"Ais, mau minta penjelasan sama bunda bik" ujar Ais.

"Apa benar Ais ini, anak wanita yang ada di dalam mimpi Ais" lanjut Ais.

Bik Marni mengangguk saja, "tapi non makan dulu ya"

Akhirnya Ais mengalah, ia memakan bubur yang hambar itu.

•To be continued•

25 NOV 2021

Selamat buat kalian yang ultah di tanggal ini, dan selamat hari guru🧸✨

Sampai jumpa di part selanjutnya 💆



Setitik luka || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang