46. ARKAN

14.7K 1K 30
                                    

happy reading korban ghosting

***

Rafael menatap Ana yang masih mengeloni Arkan dan Arkan yang terus-menerus merengek, "Na, gue mau tanya ke lu.. boleh?" ujarnya memecah keheningan.

Ana menoleh lalu menatap Rafael dan beranjak turun dari bangkar Arkan membuat Arkan menatap Ana melas dan menatap Rafael tajam.

Ana mengangguk lalu mendudukkan bokongnya disofa rumah sakit itu dan ucapan Rafael membuat orang diruangan itu menoleh dan penasaran, ada apa sebenarnya?

"Lo, lo Anaire lxzalyea? anak dari Marvin Anendra Lxzalyea? pemegang geng mafia terkenal itu?" tanya Rafael membuat orang disana terkejut bukan main. Apa? Anaire lxzalyea?

Ana terdiam dan akhirnya dia mengangguk kecil menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Rafael membuat Arkan yang mendengar itu terkejut dan menatap Ana lekat.

"Na.. lo kok gak bilang ke gue kalau lo anak mafia terkenal sih?" ujar Azura kesal namun tidak dengan Marie yang masih shock.

"Maaf Zur.. gue gak mau ada orang yang tau identitas asli gue, maafin gue" ujar Ana dengan nada bersalah lalu menunduk.

"Tante? tante gapapa kalau anak tante pacaran sama aku?" tanya Ana dibalas dengan senyuman manis Marie dan Marie mengambil nafasnya.

"Gapapa, tante restuin kok.. lagian Arkan juga geng motor jadi bisa saling menjaga satu sama lain dan kamu Arkan! kalau kamu nyakitin Ana siap-siap nyawa kamu hilang" jawab Marie dibalas dengan kekehan dari Ana dan Arkan.

"Gue gak nyangkaa banget pleaseee" heboh Alvaro hendak memeluk Ana dari belakang tanpa sadar akibat terlalu gembira.

Arkan dengan mata elangnya mengambil bantal dan melemparkannya kearah Alvaro dan sialnya tidak kena membuat Alvaro tertawa mengejek.

"Hahahaha mampus gak bisa nistain gue kan lo! Ana punya gue jangan direbut" lanjut Alvaro dengan tawanya lalu memeluk pinggang Ana.

"AAAAA HIKSS AWASIN TANGAN LO DARI PINGGANG PACAR GUE SIALAN!!" emosi Arkan hendak turun dari bangkarnya dan dia tidak menyadari bahwa dia sedang di-infus.

Ana terkekeh geli melepaskan tangan Alvaro dari pinggangnya dan berjalan mendekati Arkan dan membawanya kepelukkannya jelas Arkan membalas itu dengan gembira, senang hati.

"Si setan cengeng kalau ada pawangnya" ejel Alvaro membuat Ana tertawa gemas mencubit pipi pacarnya itu yang sedang asik menenggelamkan wajahnya didadanya.

"ANJING, BANGSAT, SIALAN SAKIT" jerit Arkan tanpa sadar membuat Ana melepaskan pelukannya. Arkan menutup mulutnya lalu menarik tangan Ana agar tidak menjauhinya.

Arkan mengeratkan genggaman pada tangan Ana hingga pergelangan tangan Ana memerah ulah bayi setannya itu, siapa lagi?

"Maaf yangg, gak sengaja!" Arkan menatap Ana yang menatapnya datar tanpa ekspresi sedikit pun, hanya tatapan dingin untuknya.

"Gak sengaja? itu lo borong semua kata-katanya, mikir gak sih.. udahlah gue mau keluar dulu, Var temenin gue kebawah'' ucap Ana membuat Arkan terdiam namun genggaman tangannya masih sangat erat dan Ana yang mencoba melepaskan.

Alvaro yang merasa terpanggil itu pun berdiri dan membentuk tangannya hormat lalu berjalan mendekati Ana dan tersenyum. Ana menatap Arkan dingin lalu menghempaskan tangannya hingga genggaman tangan Arkan terlepas, baru mereka beranjak keluar dari ruangan Arkan.

"ARGGHHH ANJING!!"

"DIEM DODOL, LO BERISIK!" teriak Azura emosi karena pacarnya terbangun lagi akibat teriakan Arkan yang lumayan keras.

ARKAN || SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang