Bike and Helmet

6.8K 547 51
                                    


Sakura-sensei
.
Chapter 13
.
© Masashi Kishimoto
.
DLDR
.

.

.

Langit sudah bercahaya, suara bising kota metropolitan Konoha di pagi hari sudah mengusik telinga.

Semuanya telah siap memulai hari. Sasuke dan Sakura pun sudah rapi dengan pakaiannya masing-masing. Bersiap pergi ke sekolah.

"Astaga aku sampai lupa membawa mobilku ke bengkel. Hari ini harus naik bis lagi." Gumam Sakura sambil memakai heels putihnya.

"Nih."

Sakura mendongak, menatap Sasuke heran. Kenapa Sasuke menyodorkan helm kepadanya?

"Kita naik motor hari ini." Ujar Sasuke.

"Hah? Naik motor? Motor siapa?"

"Motorku lah."

"Selama ini kau kemari membawa motor? Bukankah naik kereta?"

"Aku membelinya kemarin."

What? Bagaimana bisa seorang pemuda membeli motor seperti dia membeli tahu bulat? Ini membuat Sakura penasaran seberapa banyak saldo di rekening bocah itu.

Sakura menggelengkan kepala masih keheranan.

"Kau mau berangkat atau tidak? Tanganku pegal ini." Ucap Sasuke datar.

Sakura sadar dengan bengongnya, bergegas mengambil helm yang sedari tadi Sasuke sodorkan. Ckckck. Kasihan sekali.

"Tunggu! Kita bisa ditilang kalau kau menyetir!" Ucap Sakura menghentikan langkahnya sebelum mencapai pintu.

"Aku sudah punya SIM."

Sakura pun lekas melangkah lagi. Syukurlah Sasuke sudah memiliki SIM-nya, kalau tidak dia bisa berakhir di pengadilan. Sejujurnya Sakura cukup trauma akan pengadilan.

Mereka telah sampai di basemen. Sasuke berjalan di depan, sedangkan Sakura hanya mengekor di belakang. Salahkan pemuda itu yang kakinya panjang seperti bambu, sampai-sampai Sakura tidak sanggup berjalan di sisinya.

Dilihatnya Sasuke menghampiri sebuah motor besar berwarna hitam. Yang modelnya terkesan elegan dan manly secara bersamaan. Ya Tuhan kalau begini caranya Sasuke akan terlihat semakin keren. Lihat saja dia yang sudah memakai helmnya dan sudah menaiki motor gedenya.

"Ayo naik."

Sakura mengerjap, segera memakai helmnya dengan kaku. Sedikit kesusahan karena dia tidak terbiasa memakai helm.

"Sini."

Sasuke menarik Sakura ke hadapannya. Mengakali tali helm yang malah menjadi terbelit.

Sakura terdiam memandang wajah di depannya. Yang hanya terlihat area alis dan matanya saja, sebab helm full face yang dipakainya. Mata onyx itu terlihat sangat kelam dan pekat, juga alis hutam yang melintang panjang, tebal namun rapih. Sakura juga heran, kenapa seorang lelaki dikaruniai bulu mata yang lentik dan cantik.

"Sudah. Ayo naik."

Sakura menaruh kaki kirinya di atas footstep, sambil kedua tangannya mencengkram bahu Sasuke guna menahan tubuhnya agar bisa naik ke atas motor yang lumayan tinggi ini. Beruntung saat ini Sakura mengenakan celana formal, jika tidak entah pemandangan indah apa yang akan dia suguhkan untuk kita.

HAP!!

"Sudah. Ayo."

Bukannya menjalankan motornya Sasuke malah menoleh ke belakang. Yang mana membuat janda yang diboncengnya seperti terbius akan mata kelamnya. Sampai lagi-lagi dirinya hanya bisa termangu.

SAKURA-SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang