twenty six: gila!

11.4K 620 13
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah beberapa hari beradaptasi dengan lingkungan kampus, Runa akhirnya tahu Fiona adalah pertukaran pelajar jurusan manajemen bisnis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah beberapa hari beradaptasi dengan lingkungan kampus, Runa akhirnya tahu Fiona adalah pertukaran pelajar jurusan manajemen bisnis. Dan Fiona juga sudah jarang mengikuti Runa, untungnya. Di rumah mereka sering ketemu tapi hanya saling berpapasan, tidak ada obrolan sama sekali.

Entah kenapa tapi gelagat Fiona memang agak aneh. Lagi-lagi antara itu karena firasat Runa aja atau memang Fiona sering melihat ke arah Jeffrey?

"Jeff, Fio kenapa sih, ngeliatin kamu terus?" Runa agak berbisik.

"Nggak usah digubris, anak gila" Jeffrey agak menghentakkan garpu dan pisau di tangannya, risih juga kalau terus dilihatin seperti itu.

Jeffrey juga sudah berniat untuk menghubungi orang tua Fiona lagi. Sepertinya anak itu masih belum benar-benar sembuh dari penyakit gilanya. Sudah terhitung hampir seminggu kedatangan Fiona, dan masih tersisa beberapa minggu lagi. Jeffrey ingin mengomel kenapa program pertukaran pelajar tidak bisa 1 minggu saja, kenapa harus lama sekali.

Dan lagi, yang membuat Jeffrey agak trauma juga adalah bagaimana Fiona berpakaian di dalam rumah. Terkadang hanya pakai atasan dan dalaman bagian bawah, memangnya di rumah Jeffrey tidak ada orang?! Banyak! Pelayan laki-laki juga banyak. Nanti lagi keluar hanya memakai celana yang panjangnya bahkan mencapai butt short, intensinya apa?

Berbanding terbalik dengan Jeffrey yang selalu was-was dan mempertahankan pikiran negatifnya. Runa masih mencoba berpikiran positif, mungkin saja memang begitu gaya berpakaian yang membuat Fiona nyaman. Kan, di luar negeri juga sudah lebih bebas pergaulannya. Pakaian seharusnya tidak menjadi masalah, asal kalau ke tempat sopan memang harus sesuai, contohnya di kampus. Kapan lalu Fiona sempat membuat geger gara-gara memakai crop top di kampus, untungnya sekarang sudah tidak lagi.

"Ekhem, Fio kalau dirumah Kakak bisa nggak pakai baju yang lebih sopan?" Jeffrey bersuara tanpa melihat ke arah Fiona sama sekali, kesenengan nanti anaknya kalau dilihat balik.

"Tapi baju gue kalau dirumah emang gini, Kak?"

"Rumah kamu, kan? Ini rumah Kakak, beda aturan" Dengus Jeffrey.

Oncle [Masih Revisi Beberapa Part]Where stories live. Discover now