Bulan diantara Matahari dan bumi

135 26 18
                                    

Annyeong..
Aku Up disini nih..
Lama gak Up karna sibuk RL..
Selamat membaca ya..
❤❤❤

H-1 Seleksi..

Sudah sekitar lima hari ini Yi Seo tak pergi kemanapun selain berdiam dirumah atau kerumah harabeojinya.. Kali ini gadis itu hanya berputar-putar tanpa tujuan menyusuri pasar dan berakhir duduk diayunan dilapangan luas tak jauh dari pasar..

Sudah lima hari juga dia tak bertemu Yool,Yeo Un atau yang lainnya.. Dia hanya datang kerumah harabeojinya setiap hari sesuai permintaannya..

Yeo Un mencari Yi Seo kekota dan akan memastikan gadis itu akan pergi keistana untuk mengikuti seleksi.. Akhirnya pria itu menemukannya dan mendekatinya..

Gadis itu tertunduk dan melihat seseorang berdiri tepat didepannya.. Seketika dia bangkit dari duduknya karna terkejut.. Terlebih saat dia melihat wajah orang itu.. Seorang Yeo Un dengan penampilan berbeda seperti seorang bangsawan..

Yeo Un tersenyum menatap Yi Seo.. "Kau terlihat sangat terkejut melihatku? Kau tidak senang bertemu denganku disini?" tanya Yeo Un masih dengan senyumnya dan alis sedikit terangkat..

Gadis itu menghela nafasnya dan kembali duduk seperti semula.. "Aku hanya terkejut karna tiba-tiba ada yang berdiri didepanku.." jawab Yi Seo.. "Tapi,pakaianmu.." ucapannya terpotong.. Gadis itu mengamati penampilan pria dihadapannya..

"Aku akan diteriaki perampok jika memakai pakaian seperti itu ditengah kota.. Atau mungkin aku akan dikira seorang gelandangan.." jawab Yeo Un.. Pria itu mengambil posisi dibelakang Yi Seo dan mendorong pelan ayunan yang didudukinya..

Yi Seo tertawa pelan mendengar ucapan Yeo Un.. "Kau menyindirku?" tanyanya..

"Kau terlihat melamun.. Ada yang mengganggumu?" tanya Yeo Un tanpa menjawab pertanyaan Yi Seo..

"Besok aku akan pergi ke istana.. Mereka memaksaku untuk mengikuti seleksi putri mahkota.. Aku tidak ingin pergi.." ucap Yi Seo..

"Wae?" tanya Yeo Un.. Kali ini dia berpindah sedikit kesamping Yi Seo agar dia bisa menangkap dengan baik jawaban dan ekspresi wajahnya..

"Seperti yang mereka semua katakan.. Istana adalah tempat yang sepi.. Aku akan kesepian disana.." jawab Yi Seo..

"Hutan bahkan lebih sepi.." ucap Yeo Un..

"Kau tidak tau perbedaannya.. Bahkan jika hutan adalah tempat sepi setidaknya disana aku mendapatkan ketenangan.. Dan Istana,selain kesepian aku juga akan dihadapkan dalam situasi politik yang kejam.. Kau tau itu.." ucap Yi Seo..

Yeo Un tersenyum mendengar jawaban Yi Seo yang terdengar seperti keluhan.. "Kau adalah gadis yang bijaksana,aku yakin kau akan mampu menghadapi semuanya.. Dan apakah kau tidak terpikirkan jika kau akan bisa membantu rakyat lebih banyak lagi jika kau berada didalam sana?" tanya Yeo Un..

Yi Seo menoleh menatap Yeo Un.. Hanya diam..

"Yi Seo-ya.. Jika kau jadi seorang putri mahkota dan menjadi ratu dimasa depan,aku yakin negri ini akan makmur.. Kau seorang gadis yang bijak.. Duduklah disamping putra mahkota yang akan jadi raja dimasa depan.. Kau akan bisa melakukan banyak hal untuk membantu rakyat dan memajukan negri ini.." lanjut Yeo Un..

Tentu Yi Seo memahami itu.. Tapi sebelumnya yang dia pikirkan hanyalah kebebasannya dan kekecewaan jika dia takkan bisa melakukan hal yang diinginkannya.. Pertemuannya dengan Yeo Un seperti titik cerah yang membuatnya bersemangat..

"Kau benar.. Aku sama sekali tidak memikirkan itu sebelumnya.." ucap Yi Seo..

"Lalu,apa yang akan kau lakukan? Kau akan pergi?" tanya Yeo Un tersenyum..

The MoonSunWhere stories live. Discover now