BAB 11 : Tante Kiwi!

66.6K 8.6K 1.2K
                                    

Jangan lupa follow, vote, komen dan share 😘

***

Seperti biasa setelah mendapatkan izin dari Mahasa, Kinanti langsung menjemput Megan. Seharunya ketika pukul 12 dirinya sudah berada di studio untuk bersiap-siap karena syuting akan dimulai secara live ketika pukul 14.00 WIB.

Ketika sampai di rumah Kinanti segera memandikan Megan kali ini anak itu menurut tidak banyak protes. Dan para tukang yang bekerja di bawah hanya dia perintahkan untuk menurunkan beberapa lukisan yang dianggapnya menyeramkan serta mengganti semua catnya dengan warna putih. Sehingga warna-warna cat yang membuat rumah ini semakin suram seperti warna maroon, gold, dan lain sebagainya terhempaskan. Mungkin renovasi kecil-kecilan ini akan menghabiskan waktu kurang lebih satu minggu.

Ada hal yang tidak Kinanti pertimbangkan sebelumnya perihal mengajak Megan ke tempat kerja. Terkait berita Clara yang semalam tertangkap karena kasus prostitusi menyebabkan beberapa wartawan kembali menunggu kedatangannya untuk dimintai tanggapan. Padahal Kinanti tidak memiliki hubungan apapun dengan Clara, entahlah mungkin wartawan kekurangan berita untuk ditulis karena baik dari pihak manajemen Clara dan keluarganya belum ada yang membuka suara.

Seolah terjebak, Kinanti berdiam diri di dalam mobil bersama Amar dan juga supirnya. Sebisa mungkin Megan dia sembunyikan dari beberapa wartawan yang mengetuk-ngetuk jendela mobil.

"Gue gak tau bakal kayak gini, Mar," ujar Kinanti dengan lesu seraya mendekap Megan yang tampak kebingungan.

"Mbak Nike udah eike hubungin, dia juga gak tau kalo bakal kayak begindang. Haduh bikin rempong aja deh."

Di tengah kekalutan, Kinanti mencoba untuk tenang. Apalagi ada Megan yang tengah bersamanya, jangan sampai anak itu mengetahui berita yang tengah panas sekarang terkait ibu kandungnya.

Tiba-tiba terdengar handphonenya berbunyi, dia harap itu Juna atau sekretaris Mahasa yang beberapa waktu lalu dia kirimkan pesan karena handphone Mahasa sedang tidak aktif katanya Mahasa tengah ada rapat.

"Mar, handphone gue bunyi."

Dengan sigap Amar langsung membuka tas branded Kinanti yang dia pangku. Lalu memberikan handphone itu.

"Laki yey," ujarnya setelah tanpa sengaja melihat id si penelpon.

Tanpa berpikir panjang Kinanti langsung mengangkatnya.

"Mas,"

"Di mana?" sepertinya Mahasa sudah tahu kejadian yang dialami oleh Kinanti dari Juna dan sekretarisnya.

"Di parkiran gedung 1. Aku gak bisa keluar sama sekali,"

Di seberang sana Mahasa tampak memijat keningnya. Saat ini dirinya tengah berada di gedung 3 yang letaknya tidak sedekat gedung 1 dan 2.

"Udah kasih tau security?"

"Udah, tapi tetep aja, ada Megan juga soalnya."

Seharusnya di parkiran basemant hanya ada sedikit orang tapi entah kenapa wartawan ini seolah sudah tahu kalau Kinanti akan parkir di sini. Sehingga ketika dirinya datang sudah ada beberapa orang yang menunggu ditambah mobilnya ketika sampai di gedung sudah diikuti sampai ke parkiran, security yang sedang berjaga kebetulan hanya dua orang pantas saja mereka kewalahan sehingga menyebabkan wartawan itu bisa lolos.

Miss Rempong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang