04 • Tukar tambah cireng

324K 39K 2.1K
                                    

"Andai gue masih punya Ayah Bunda, pasti gue minta adik, biar rumah itu rame dan gue ada harapan setiap pulang ke rumah. Sayangnya Ayah Bunda udah gaada, jadi keramaian yang gue harapin cuman angan, wkwk"

- Antheo Killian -
________

"Lo siapanya Hades?" tanya Theo yang berjalan di depan Ruza.

Ruza diam sejenak, bingung harus menjawab apa, gadis itu takut salah menjawab. Akhirnya Ruza berjalan lebih cepat hingga berada di samping Theo.

"Om anterin Ruza ke kamar mandi aja," pinta gadis itu dengan mengedipkan mata cantiknya, berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Theo berhenti dan menatap Ruza. "Om?" tanya Theo, sedikit merasa kesal dengan panggilan itu.

Ruza mengerutkan dahinya dan membenarkan rambutnya yang lari kesana-kemari.

"Kakak," ralat Ruza sambil tersenyum.

"Ck, ikutin gue." Theo malas menggendong Ruza. Jadi lebih baik ia menyuruh Ruza berjalan mengikutinya.

Theo membawa Ruza keluar dari club, cowok itu pergi berjalan kaki menuju restoran di samping club. Menghentikan langkah kakinya di depan kamar mandi restoran.

"Masuk sana, gue tunggu di sini." Ruza menuruti apa yang Theo katakan karena sudah sangat kebelet.

Theo sengaja ke kamar mandi restoran karena ia tau bahwa kamar mandi di club pastinya penuh dengan adegan 17+, minimal ada pasangan yang sedang berciuman. Jadi sebagai cowok yang budiman, ia membawa Ruza keluar.

Entah sudah gila atau bagaimana ketua Deluc itu sampai membawa bocil ke club malam. Tidak habis pikir dimana letak otak si Hades.

Saat Theo menatap sekeliling, Theo melihat seseorang yang sedikit ia kenali.

"Shittt bangsat." Cowok itu langsung masuk ke kamar mandi bertepatan dengan Ruza yang akan keluar dari kamar mandi.

Theo yang tiba-tiba membuka pintu membuat Ruza hampir terjatuh karena terbentur tubuh Theo. Theo dengan cekatan menggendong Ruza dan menutup mulut Ruza.

"Huts..."

Ruza memukul bahu Theo. "Dahi Ruza sakit kena badan kakak!"

Theo hanya diam sambil mengelus dahi Ruza. Ia tadi melihat pengawal kakeknya di sekitar restoran, terlihat sedang mencarinya, karena itu ia buru-buru sembunyi.

"Turunin Ruza! Ruza mau keluar!"

"Diem! Gue celupin ke sana kapok lo," ancam Theo sambil menatap closet dan mengarahkan badan Ruza ke closet.

Ruza melingkarkan tangannya di leher Theo dengan erat. Gadis itu takut terjatuh dan masuk ke dalam closet.

Melihat reaksi Ruza, Theo hanya bisa menahan tawanya. "Bocil," ejek Theo sambil makin mendekatkan Ruza ke closet.

"KAA-"

Theo dengan cepat menutup mulut Ruza. "Ga nurut, lo beneran gue masukin ke sana. Diem!"

Theo mencari topinya. Cowok itu memakai kacamata hitam dan topinya. Dengan perlahan Theo keluar kamar mandi. Tanpa membeli makanan cowok itu berjalan keluar begitu saja dari restoran.

Theo berjalan cepat menuju motor milik Nil yang tadi ia pinjam. Melihat Ruza yang memakai topeng ia jadi memiliki ide untuk membeli topeng. Sebagai antisipasi jika ada orang suruhan kakeknya yang datang ke tempat balapan. Jangan sampai balapan buyar karena kakek menggusur semuanya. Ia bisa dimarahi gerombolan satu kampung jika balapan gagal karena kakek.

THEORUZ: Guarding My Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang