Chapter 20: A Sassy Girl

8.8K 768 9
                                    

Serenity tengah berpamitan kepada para penduduk dan para wanita yang tengah hamil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Serenity tengah berpamitan kepada para penduduk dan para wanita yang tengah hamil. Mereka sempat memintanya untuk mengusap perut mereka. Agar jika anak mereka perempuan bisa secantik dan hebat Serenity. Jadi Kenric pergi lebih dulu ke tenda untuk menyiapkan kepulangan mereka. Sementara Laws tetap mengawasi Serenity dari jarak dekat.

Hati wanita itu penghangat ketika menyentuh perut salah satu wanita yang hamil itu ada pergerakan yang lembut. Ada kehidupan di sana yang nanti akan menjadi generasi berikutnya.

Serenity bersyukur karena bayi-bayi itu kuat ketika sang Ibu terkena wabah tidak berpengaruh sama sekali terhadap kandungannya. Ada seorang ibu muda yang jika dilihat seusia dirinya tengah mengandung besar, wanita muda itu hamil karena diperkosa anggota kerajaan yang tidak bertanggung jawab.

Serenity sempat menawarkan diri untuk mencari pria bejat yang memperkosa wanita tersebut agar bisa bertanggung jawab. Tapi wanita itu menolak dia dan keluarganya sudah ikhlas biarlah semua berjalan dengan semestinya.

"Dia akan menjadi anak yang kuat pemberani dan bertanggung jawab!"

*********

Hati Serenity bak tertusuk panah ketika melihat suaminya sedang bercumbu mesra dengan seorang gadis muda yang kemarin ditemuinya.

"Menjauh dari suamiku sialan!" bentaknya mencengkram kerah baju gadis muda tersebut dan membantingnya keluar tenda.

Plak

Tanpa memperdulikan wajah linglung sang suami Serenity memberinya tamparan dahsyat sampai Kenric memalingkan wajahnya.

Awalnya Kenric geram dengan seseorang yang berani menamparnya hingga sudut bibirnya terluka. Tapi ketika matanya melihat sorot kecewa dari mata sang istri amarah pria Demon itu turun seketika. Otaknya mencerna apa yang terjadi dengan wajah yang masih sedikit linglung.

"Sudah puas?" Lontaran pertanyaan dingin itu membuat Kenric kembali ke alam sadar. Tangan pria itu menegang tangan Serenity namun wanita itu menepisnya dengan cepat.

"Queen itu tidak seperti yang kau lihat!" Kenric berseru panik melihat wajah istrinya yang tanpa ekspresi sedikitpun.

"Mataku tidak buta!" tungkas Serenity tajam dan berjalan keluar tenda tetapi sepasang tangan memeluknya dari belakang membuat pergerakan wanita itu berhenti.

"Queen, aku tidak tahu apa yang terjadi, tolong dengarkan penjelasanku dulu!" ucap Kenric frustasi.

Serenity menghembuskan nafas berat, amarahnya tenang namun hatinya tetap sakit menyaksikan kejadian barusan. Tangan Serenity terangkat melepaskan pelukan Kenric tapi pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya.

SF 3 : The Demon Quéén✓ Where stories live. Discover now