22

1.4K 175 9
                                    

di kamar lucas...

' athena bagaimana keadaan di sana?' tanya reiga

" yang mulia sepertinya neardo berhasil mengusir ras elf  itu, sekarang ia sedang dalam perjalanan kembali menuju istana" jawab athena

' apa terjadi sesuatu di sana?' tanya reiga

" saya tidak bisa memastikan nya yang mulia, debu deteksi hanya bisa melacak aura seseorang jadi kita tidak tau apa yang terjadi di tempat itu" jawab athena

' hanya sebatas alat pelacak kah, sial' kata reiga

" maaf yang mulia, saya akan melakukan perombakan untuk menambahkan beberapa skill di debu deteksi" kata athena

' eh, tidak athena bukan begitu maksud ku' kata reiga

"  tidak apa yang mulia saya paham anda tak bermaksud tapi saya akan tetap upgrade debu skill agar yang mulia bisa mendapatkan informasi yang jelas dan akurat" kata athena

' e - eumm maaf athena merepotkan mu dan terima kasih telah mengerti perkataan ku' kata reiga

" tidak masalah yang mulia" kata athena

" reiga hei reiga..." panggil matthias

reiga tersentak, ia menatap matthias yang dari tadi memanggilnya namun tak kunjung ia jawab.

" hmm ada apa matthias?" tanya reiga

" kau sedang apa? aku memanggil mu dari tadi loh" kata matthias

" maaf, ada apa kau butuh sesuatu?" tanya reiga sambil memegang kedua pipi matthias

matthias mendekatkan wajahnya dan mencium sekilas bibir reiga.

" ma - matthias?" kata reiga dengan wajah yang mulai memerah

" aku menyayangi mu reiga" kata matthias sambil memeluk reiga

" matthias ada apa dengan mu, kenapa tiba tiba berkata seperti itu?" kata reiga

" hmm, tidak apa aku tidak ingin kehilangan mu bisa kah kau selamanya berada disini?" tanya matthias

" eeh, selamanya kah ntah lah tapi aku akan berada di sini selama mungkin" jawab reiga

" reiga" panggil matthias sambil melepaskan pelukan nya dan menatap reiga

" hmm?" saut reiga

matthias melumat lembut bibir reiga dan lidahnya menerobos masuk. reiga mencengkram kuat baju matthias dan menutup mata nya, perlahan wajahnya memerah dan tubuhnya menjadi panas.

" ngghhhh..."

matthias melepaskan tautan mereka dan benang silva di antara lidah yang menjulur itu perlahan terputus.

" reiga..." kata matthias sambil mengelus pipi reiga

reiga yang masih duduk di pangkuan matthias pun berdiri dan mendorong matthias ke belakang setelah itu reiga duduk di perut matthias.

" hmm, ada apa?" kata matthias

" buat aku puas matthias" kata reiga dengan wajah memerah

matthias mengeluarkan smirk nya dan berguling mengambil alih, reiga yang kini berada di bawah pasrah dengan permainan yang akan matthias lakukan.

" baiklah mari bermain bersama ku reiga" kata matthias

" eumm" angguk reiga sambil mengalungkan tangannya di leher matthias

[BL] SEVEN DEADLY SINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang