[1-8] The Promise

17.6K 2K 186
                                    

So as long as I live I love youWill have and hold youYou look so beautiful in whiteAnd from now 'til my very last breathThis day I'll cherishYou look so beautiful in white

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now 'til my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white

[Beautiful in White]

"Kalau dia nggak datang, biarkan saya yang menggantikannya! Biarkan saya yang menikahimu!" lirih Adam penuh permohonan. "Saya nggak akan biarkan kamu dipermalukan lagi!"

Thalia terdiam menatap Adam.

"Apakah kamu mau, Thalia?"

"Dokter-" Thalia hampir saja menangis terisak, tepat saat gerombolan pengawal kembali berdatangan. Bersama dengan langkah kaki yang menyusul serampangan di belakang. Nyaris menubruk tubuh orang-orang tanpa tahu malu. Dan suara menyebalkan yang mulai dihafalnya.

"Macet! Macet! Jakarta macet! Eh, Bali, maksudnya!"

Langit berlarian, menerobos kerumunan. Sibuk mengancingkan beskap putihnya asal-asalan. Sangat apa adanya. "I'm here! I'm sorry! Acaranya udah mulai?"

Brian menatap marah seketika, menarik kasar tangan Langit yang malah tertawa-tawa santai. "Gue baru aja mau hajar lo kalau berani kabur! I won't let you run away! Don't dare you!"

Langit coba menenangkan emosi Brian, "But, I'm here now. Sans."

Tapi yang tidak Langit sangka adalah, Thalia yang tiba-tiba bangkit, berlarian menerjangnya dan memeluknya. Langit mematung seketika. Merasakan tubuh Thalia yang bergetar ketakutan dan panik. Terus menangis tanpa suara sambil mendekapnya erat-erat. Seolah dia akan kabur ke mana.

"What the-- Thal? Are you okay?" Langit jadi kebingungan sendiri karena Thalia terus memeluknya begini.

"Aku... takut... Jangan pergi..."

"Ya... Gue di sini," bisik Langit menenangkan, "gue di sini... Why are you scared?"

Thalia menenggelamkan mukanya dalam dekapan Langit. Berbisik ketakutan. "I think, you'll run away like him..."

"No, I'm not! I'm not that bad, Thal! Gue nggak sejahat itu buat ninggalin mempelai wanita secantik lo..."

Thalia mendongak.

Langit tertawa geli, memperjelas,"Hanya orang bodoh yang ninggalin cewek cantik sendirian di pelaminan."

***

"Cakrawala Langit Chandra bin Sang Surya Chandra?"

"Saya!"

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Cakrawala Langit Candra, dengan putri kandung saya Thalia Adiswara Soeharisman binti saya sendiri, Ajidarma Soeharisman dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas seberat dua puluh gram, dan uang senilai dua puluh juta rupiah dibayar tunai."

Into The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang