Thalia Adiswara Soeharisman (Thalia) tidak mempercayai cinta. Namun, demi mempertahankan rumah di Pantai Indah, Thalia harus menerima syarat menikahi Cakrawala Langit Candra (Langit). Meski selamanya dia tidak akan pernah siap mengulang luka yang sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat malam, lama nggak menyapa.
Wah, Into The Sky sudah sepanjang ini ya. Terima kasih sudah setia membaca cerita Sky sampai sejauh ini.
Sebagai rasa sayangku, aku mengadakan Giveaway,
Jadi, yuk semua ikutan! Ditunggu, yaa! Btw, happy reading!
"I miss you, Langit! I miss you! Kenapa kita harus berakhir begini? Kenapa kamu telantarkan istri kamu begini? Aku masih istri kamu... kenapa, Lang?"
"I'm sorry, Thal... I'm sorry... kamu tahu aku butuh banyak waktu untuk sembuh... Untuk lawan penyakit aku... Aku sakit, Thal..." ungkap Langit penuh sesal, "dokter diagnosa aku PTSD akut... karena kasus perselingkuhan mamaku dulu... aku bahkan pernah mergokin mamaku di kamar sama lelaki lain... kamu tahu butuh beberapa tahun buatku bisa sembuh... dan maafin dia... buat nerima dia yang setiap hari kembali ke hidup aku sekarang? Tiap hari Thal aku harus belajar nerima dia di hidup aku lagi? Tiap aku ke London, aku nggak cuma belajar bisnis, tapi juga buat terapi... Dan aku takut bertemu kamu, Thal... Aku takut... karena trauma aku ini bikin aku selalu berprasangka buruk sama kamu... Aku takut, Thal... kalau kita terus bersama, bukan nggak mungkin aku bakal terus nyakitin kamu karena traumaku ini..."
Thalia hanya terdiam menangis tanpa suara.
"Tapi aku harus tetep bertemu kamu, kan? Aku berusaha agar baik-baik aja di depan kamu..." Langit menggeleng. Menghapus lembut air mata yang berjatuhan di pipi Thalia. "Sekarang aku sembuh, Thal... aku sembuh..."
Thalia makin menangis juga, "dan kamu pikir hidup aku baik-baik aja selama ini? Kamu pikir hanya kamu yang sakit, Lang? Aku juga, Lang! Kamu pikir sekarang! Buat aku yang punya banyak kegagalan di hidup aku! Aku pernah gagal menikah! Aku gagal jadi psikolog! Aku gagal mempertahankan mimpi aku! Sekarang aku gagal berumah tangga, Lang! Aku gagal jadi istri! Aku kehilangan semuanya... demi kamu, Lang! Aku melepaskan karir aku sebagai manager! Demi kamu, Lang... agar aku punya banyak waktu untuk kamu dan Aksa... dan aku berharap dengan ini kamu akan kembali ke aku, melihat kesungguhan aku, tapi aku salah.... Aku kalah, Lang... Aku gagal...."
