PROLOG

1K 83 14
                                    

Jangan lupa Voteeee~





Selamat Membaca^^





Pagi hari di sebuah rumah tingkat dua. Di dalam rumah itu, seorang wanita muda sedang sibuk berkutat di dapur. Lengkap dengan apron merah mudanya yang bercorak bunga kuning, wanita cantik itu bolak balik meletakkan piring dan gelas ke meja makan seraya menyelesaikan masakannya di diatas kompor.

"Anak-Anak!"

Suara sang wanita menggema ke seluruh penjuru rumah. Suaranya mencapai ke dalam tiga kamar di lantai dua. Namun meski suara sang wanita mencapai telinga para penghuni kamar, namun hanya beberapa dari mereka yang bangkit dari kasur hangat mereka.

Diantara yang bangun ialah dua dari tiga penghuni kamar paling luas di rumah itu. Dua bocah tampan bangkit dari kasur mereka dan dengan muka mengantuk mereka menuju ke kamar mandi. Untunglah ada dua kamar tersebut jadi dua bocah itu tidak perlu mengantri.

Kembali ke dapur.

Wanita itu adalah Yaya Yah. Seorang Ibu muda yang masih cantik meski nyatanya dia memiliki anak-anak berumur dua belas tahun.

"Anak-anak!" serunya lagi.

"Emh...pagi Mama...hoammm."

Yaya, sang mama, menoleh pada salah satu anaknya yang berjalan seperti zombie. Mata anak itu masih terpejam dan wajahnya kunyuk karena belum dibasuh.

"Pagi Daun sayang, Kenapa belum mandi?" tanya Yaya seraya menghampiri sang anak yang sudah meletakkan kepalanya di meja makan. Tangan Yaya yang tidak halus mengusap sayang surai coklat madu dengan sedikit helaian putih putranya yang terlihat sangat menggemaskan.

Meski matanya terpejam, Daun merespon sentuhan sang mama dan beralih memeluk pinggang Yaya.

"Mama~" gumannya manja—masih dengan mata terpejam.

"Daun, mandi dulu nak. Nanti kamu ditinggal lho ke sekolah." Meski begitu, sang anak tidak merespon ucapan Yaya, justru Daun mendusel perut Yaya lebih manja.

"Daun, sayang, mandi dulu ya,"

"DAUN! AYOK MANDI!"

Kemudian datang lagi anak Yaya yang lain. Rupa bocah itu tidak berbeda atau persis sekali dengan wajah Daun. Yang sedikit berbeda hanya bocah yang baru datang memiliki mata silver kekuningan. Cantik.

"Hmmm...Cahaya berisik. Ngantuk~" dumel Daun pada saudara nya.

Cahaya, nama sang anak yang baru datang, segera mendekati saudara dan mamanya. Dia tanpa tending aling menarik Daun dari pelukan sang mama tercinta.

"Ayok mandi. Jangan dusel-dusel mama kalau belum mandi. Wajahmu banyak ilernya!" tukas Cahaya sedikit kesal.

"Enak aja! Daun tidak ileran ya." Sahut Daun yang akhirnya bangun dan terpancing emosi. Kelopak matanya akhirnya terbuka dan memperlihatkan warna hijau layaknya pepohonan hutan.

Yaya memandang dua anaknya dengan senyum cerah. Dia mengulum senyum melihat dua anaknya yang bersiteru tapi nampak lucu di matanya.

"Selamat pagi Cahaya Mama." Sapa Yaya pada sang anak.

Cahaya yang mendengar sapaan sang mama, langsung menoleh dengan wajah sedikit merah lalu membuang wajah cepat. Yaya kembali terkekeh geli. Wanita iu tahu anaknya yang satu itu menyukai panggilan itu tapi tidak mau mengaku terang-terangan. Orang bilang Tsundere.

CHILDREN OF HEROESWhere stories live. Discover now