Don't you know me?

624 134 6
                                    

"Kita boleh berkenalan? Namaku Beomgyu, siapa namamu?"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Kita boleh berkenalan? Namaku Beomgyu, siapa namamu?"

Bibir Taehyun seketika mengering, rasanya kaku dan tidak ingin mengaku sekarang. Masalahnya setelah insiden Hyuna, Taehyun tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Beomgyu selama sebulan penuh. Ia juga berpikir kalau dirinya itu bukan orang yang terlalu penting. Walaupun Beomgyu seringkali mengirim pesan, tetapi Taehyun selalu mengabaikan pesan darinya.

"Taehyun, Kang Taehyun." Dengan lancar tanpa gugup sedikitpun, dirinya mengucapkan namanya dengan lengkap. Kemudian mereka diselimuti oleh keheningan beberapa saat, Taehyun mengulum bibirnya yang terasa kering.

Apa tindakannya salah? Bagaimana kalau Beomgyu marah kalau selama ini aku bertemu dengannya? Batinnya terus menerka-nerka apa yang terjadi setelahnya. Tak lama kemudian, Beomgyu mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

"Salam kenal, Taehyun," katanya sambil tersenyum. Taehyun tercengang dan buru-buru tersadar kemudian menerima uluran tangan Beomgyu.

Dia benar-benar tidak mengenalku? Disisi lain Taehyun merasa lega karena Beomgyu tidak mengenalnya, tetapi tidak enak juga sembunyi-sembunyi seperti ini.

"Apakah kau ke sini sendiri?" tanya Beomgyu sambil menatap Taehyun, yang lebih muda menganggukkan kepalanya. "Kalau kau?"

"Awalnya berdua, tapi aku ditinggal sendirian," Beomgyu menjeda ucapannya kemudian menunduk. Belum sempat melanjutkan ucapannya tiba-tiba Taehyun menyela.

"kekasihmu?"

Beomgyu menatap Taehyun dengan terkejut, dirinya seketiga gugup saat ditatap seperti itu dan kembali berkata, "y-ya kau tau kan, biasanya taman salah satu tempat yang romantis. J-jadi aku pikir ..."

Taehyun terdiam, ia kehabisan kata-kata. Beomgyu menggeser duduknya menjadi dekat dengan Taehyun, kemudian menepuk pundaknya pelan.

"Santai saja, kau terlihat gugup." Taehyun meneguk air ludahnya kasar, kemudian menoleh ke arah Beomgyu. Mereka terdiam, Taehyun semakin kelu karena jarak mereka yang terbilang dekat.

"Aku boleh memelukmu?"

Taehyun tertegun, matanya terpokus dengan mata milik Beomgyu. Matanya terlihat sendu, rasanya masalah yang Beomgyu simpan begitu sangat menyakiti perasaannya, hati Taehyun ikut sedih saat melihat lelaki itu meneteskan air matanya. Taehyun langsung memeluk Beomgyu dan sedikit memberinya sedikit usapan di punggungnya agar lelaki itu bisa menumpahkan air mata dengan sepuasnya.

"Pasti kau mengalami masalah berat, maaf aku tidak disisimu waktu itu," ucapnya dalam hati. Taehyun menjadi merasa bersalah karena tidak menghiraukan pesan Beomgyu selama sebulan penuh, kalaupun ia membaca itu semua, bukannya semua itu menjadi lebih baik? Dirinya juga bisa mencurahkan rasa sedihnya dengan Beomgyu soal dirinya yang sedang berduka atas kematian adiknya.

Beomgyu melepaskan pelukannya lebih dulu, kemudian mengusap pipinya yang basah. Taehyun mengusap pundaknya yang membuat Beomgyu merasa tenang.

"Maaf, aku terlalu lancang. Padahal kita baru kenal," ucapnya yang membuat Taehyun tersenyum.

"Santai saja, mulai sekarang kita berteman." Miris juga saat dirinya berucap itu, seakan mereka memulai hubungan kembali dari awal padahal mereka sudah saling kenal sejak lama.

"Ok, Taehyun." Beomgyu tersenyum dan bangkit dari duduknya yang diikuti oleh Taehyun.

"Em ... Hyung," Taehyun menggigit bibir dalamnya, sebenarnya ia hanya tidak ingin Beomgyu pergi lebih cepat. Taehyun masih ingin berbincang lama dengan Beomgyu.

"Wajahku kelihatan tua, ya?"

Taehyun tersentak dan langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, menyalahkan pernyataan Beomgyu. Padahal dirinya tahu karena memang umur mereka berbeda dan Taehyun masih menghormatinya. Beomgyu terkekeh pelan, kemudian melambaikan tangannya dan melangkah pergi meninggalkan Taehyun di taman.

"Besok kita bertemu lagi ya, Taehyun."

Setelah pulang sekolah, Jeon mengajaknya lagi ke Cafe bersama Junwo

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Setelah pulang sekolah, Jeon mengajaknya lagi ke Cafe bersama Junwo. Awalnya Taehyun tidak ingin ikut karena nantinya ia akan menjadi nyamuk di antara orang bermesraan.

"Senang bisa bertemu denganmu lagi," ucap Beomgyu sambil tersenyum ke arahnya. Beomgyu mengambil tempat duduk di depan Taehyun. Mereka duduk berhadapan. Taehyun tersenyum, pikirannya tentang menyesal mengikuti Jeon dan Junwo ia urungkan.

"Hyung sering ke Cafe ini?" tanya Taehyun. Beomgyu meminum Vanilla Latte yang sebelumnya ia sudah pesan dan lalu menjawab, "akhir-akhir ini saja aku sering ke sini. Kau sedang apa kemari?"

Taehyun melirik ke arah teman-temannya, Beomgyu yang melihat itu langsung mengangguk paham. Tidak lama kemudian pesanan mereka datang. Jeon dan Junwo yang awalnya tidak menyadari keberadaan Beomgyu, sontak mereka terkejut.

"Sejak kapan Beomgyu Hyung disitu? Dan ada apa?"

"Hm ... Tidak terlalu lama. Hanya ingin minum kopi. Aku tidak akan menggangu kalian, kok."

"Tidak, jangan begitu. Aku sudah lama tidak melihatmu. Bagaimana kabar Hyung saat ini?"

Di saat Junwo dan Beomgyu sedang berbincang, pandangan Jeon beralih ke arah Taehyun yang sedang menunduk sambil memakan puding yang dipesannya. Jeon menyikut lengan Taehyun yang membuat temannya itu menoleh ke arahnya.

"Iya aku tau, diamlah. Aku sedang menyamar," ucap Taehyun lebih dulu, mungkin Taehyun sudah mengetahui pertanyaan yang berada di kepala Jeon.

Beberapa hari yang lalu Taehyun juga sudah bilang kepada Jeon tentang dirinya yang bertemu dengan Beomgyu di taman waktu itu. Padahal Temannya itu menyuruhnya untuk mengaku saja, katanya percuma kalaupun menyamar kalau ujung-ujungnya ketahuan juga. Tetapi ia tidak berpikir seperti itu, Taehyun hanya ingin tahu bagaimana sifat Beomgyu secara langsung.

 Tetapi ia tidak berpikir seperti itu, Taehyun hanya ingin tahu bagaimana sifat Beomgyu secara langsung

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
My Virtual WorldDove le storie prendono vita. Scoprilo ora