16 | Sosok Misterius

2 2 0
                                    

Di bawah pepohonan Azzahra kini berada, ia di temani dengan Lili yang siap membantu membuat Azzahra teringat kembali. Lili menatap Azzahra yang nampak begitu asing dengan keberadaan di dekatnya. Ada rasa rindu ketika sosok Adiba yang ia kenal selalu mengingatkan setiap apa yang dilakukan oleh Lili. Azzahra yang kini di hadapan terlihat cuek dan hanya bicara beberapa kata saja setelah itu dia terdiam.

"Kamu nunggu siapa di sini?" Mencoba mencari topik agar suasana tidak terkesan sepi.

"Nunggu...." Belum selesai melanjutkan ucapannya sudah terpotong begitu saja.

"Pasti nunggu calsum ya," goda Lili yang membuat Azzahra tersipu malu. Lili kali ini berhasil membuat Azzahra sedkiti tertawa.

Walaupun terkesan cuek, setidaknya Lili bersyukur masih bisa di pertemukan kembali. Ia begitu terpukul dengan kehilangan Adiba beberapa Minggu lalu, Lili berharap jika Azzahra ialah sahabatnya dulu.

Setelah melihat keberadaan Adnan yang semakin dekat menghampiri Azzahra. Lili beranjak pergi dari tempat tersebut, tersenyum melihat mereka berdua yang kembali bertemu.

Saling menjaga jarak dan pandang mereka berdua membicarakan mengenai hubungan selanjutnya, mereka sudah sepakat untuk melangsungkan acara selanjutnya dalam waktu dekat ini. Semakin cepat, semakin bagus untuk menghilangkan fitnah yang bertebaran kemana-mana.

"Semoga acara nanti berjalan lancar"

"Aamiin, yasudah mari aku antar sampai ruangan kamu." Memberikan jalan terlebih dahulu Azzahra untuk berada di depan Adnan yang membuntuti dari belakang.

"Harus diantar ya?" tanya Azzahra yang mulai tidak nyaman dengan sorotan beberapa teman kuliah yang sedari tadi melihat tingkah Adnan yang membuntuti dari belakang dengan membawa beberapa perlengkapan milik Azzahra yang terlihat begitu berat.

"Harus dong!" jawabnya cengengesan membuat Azzahra hanya pasrah dan tidak menghiraukan ucapan teman yang lain.

Sesampainya di depan ruangan Adnan tidak kunjung pergi dari tempat tersebut dan malah melihatmu dari luar. Azzahra kembali ke luar untuk menyuruh Adnan agar segera menuju ruangan dirinya sendiri.

Dosen tidak lama kemudian masuk ruangan, memperhatikan dengan seksama penjelasan yang diberikan.

•••

Mencari keberadaan seseorang yang tadi tidak senggaja Azzizah bawa beberapa kertas tugas Adnan. Ia khawatir jika nanti Adnan kebingungan mencari barang tersebut, dengan segera Azzahra mencari dan ia melihat Adnan yang sedang bercakap-cakap dengan Mondi.

"Cepet banget move on dari Adiba bro."

"Sebenarnya hati gue sepenuhnya hanya untuk Adiba. Gue belum suka dengan Azzahra.'

"Bro ... Bro!" Mengoyang tangan Adnan agar lekas melihat ke belakang jika ada seseorang yang sudah mendengar semua percakapan tadi.

Adnan reflek terkejut dan mengejar Azzahra yang sudah lari dari tempat tersebut, Azzahra tidak menyangka dengan apa yang ia dengar tadi.

Langkah seketika terhenti, Adnan menghadang Azzahra yang mencoba terus menghindar.

"Minggir Adnan aku mau lewat!" perintahnya yang begitu kecewa mengetahui jika Adnan mau menerima perjodohan itu hanya untuk melupakan orang yang dulu ia cinta dan Azzahra mendengar begitu jelas jika di hati Adnan masih tetap hanya ada gadis yang sudah lama menghilang.

"Aku bisa jelasin, tolong dengerin aku dulu ya." Memohon beberapa kali, tapi masih tetap saja Azzahra berlari untuk menghindar, entah kenapa akhir-akhir ini kepala terasa pusing, sekelibatan bayangan mengenai dirinya dengan seseorang yang tidak begitu jelas. Perlahan langkah mulai pelan dan tidak melihat arah dari depan jika ada kendaraan yang melintas.

Takdir Cinta Adiba [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang