9 [Daging manusia]

6.5K 888 76
                                    

Happy Reading^^

-Hidup adalah pilihan dan kematian adalah kewajiban.-



Aurel mulai panik, ia sudah memikirkan yang aneh-aneh.

"Itu daging manusia yang baru ku bunuh," Ucap Pangeran Ederson.

"Kenapa lo gak bilang!"

Aurel langsung memutahkan daging manusia itu ke sembarangan tempat. Lalu meminum air putih yang tersedia di sebuah gelas bercorak tengkorak.

"Ini air putih? Niat banget beneran putih kek susu,"

"Itu sumsum dari daging segar tadi," Ucap Ederson.

"Lo pangeran kanibal! Lebih baik Alano ngisap darah manusia daripada kejam kaya lo!" Aurel memarahi Ederson.

"Aku bukan kanibal. Ini terpaksa ku lakukan agar hidup abadi begitupun dengan Vampir Alano itu!" Ujar Ederson.

Dengan cepat Aurel hendak keluar dari tempat yang menurutnya sangat cocok buat hidup sehari-hari.

"Tunggu Sakira! AKU HANYA MEMAKAN MANUSIA JAHAT SAJA!" Teriak Ederson.

"TEMAN ITU TERKADANG JAHAT. APA LO MAKAN TEMEN JUGA HAH!" Tanya Aurel.

"Kau tau?"

"Bagaimanapun temen lo, sejahat apapun dia, manfaatin aja gak usah di bunuh,"

"Tidak seperti yang ku pikirkan," Ucap Ederson lalu pergi ke dalam.

"Lah bener 'kan? Temen itu banyak yang jahat sekaligus munafik,"

Setelah mengucapkan itu, Aurel lalu berjalan menyusuri hutan yang masih lebar tumbuhan liar di mana-mana. Suara kicauan burung terdengar jelas. Aurel menikmati suasana ini. Karena lapar dan suara burung tak kunjung berhenti Aurel kesal.

"Woi burung jadi-jadian! Mingkem lo! Berisik, mending cari in saya makanan," Teriak Aurel.

Melihat kelakuan manusia yang sedikit akhlaknya. Para burung jadi-jadian itu langsung berubah ke wujud aslinya. Ternyata mereka sundel bolong, jelangkung, banaspati, suster ngesot, dan wewe gombel. Mereka memata-matai Aurel tugas dari tuannya masing-masing ada juga yang seikhlasnya.

"Beraninya kalian main keroyokan," Ujar Wewe gombel.

"Sembarangan kau! Kami sejak tadi di sini. Kau saja yang tiba-tiba nyamar seperti kami!" Balas Sundel bolong.

"Hehehe..." Wewe itu tertawa ciri khasnya.

Aurel yang sangat lapar tidak menghiraukan pertengkaran kedua pihak hantu. Ia berjalan mencari makanan yang bisa di makan. Banaspati yang melihat Aurel pergi, langsung mengikuti.

"Mari pulang bersama kami," Ucap banaspati.

"Ke rumah gue di Kepulauan Riau?"

"Tidak, tapi ke rumah kami bersama Alano," Jawab Jelangkung yang ternyata mengikuti Banaspati.

"Gak mau. Mager aku barengan sama Clara penakut itu, 'kan aku mau lebih lama di sini masa dia sibuk minta pulang terus," Aurel curhat.

"Baiklah kalau begitu. Kami berdua akan mengembalikan Clara ke tempat semula," Ucap Banaspati.

Hanya sekejap, Banaspati dan Jelangkung menghilang menuju Clara untuk mengembalikan ke alam dunia.

Asik! Bisa liburan di alam sesat ini tanpa gangguan, batin Aurel kesenangan.

Aurel lalu berjalan menuju pohon jambu yang terlihat cukup dekat. Langkah nya terhenti ketika ada suara yang memanggilnya.

"Aurel... Tunggu aku," Ucap suster ngesot.

Indigo Bobrok 2 [END]Where stories live. Discover now