18

11K 1.3K 44
                                    

Hei.. Hui.. Hei..
Flo kembali ~
Ternyata kesibukan RL Flo cepat selesai.. oke, selamat membaca chapter 18 🌼

________
____________

"Hei Zen.. lebih baik kita mulai latihannya agar yang mulia bangga pada mu" Liam mencoba memberi Zen semangat.

"Hm," Zen tersenyum tipis.
Liam membantu Zen berdiri dengan menarik kedua tangan Zen.

Mereka mulai latihan tata krama seperti hari-hari biasanya, canda tawa terdengar dari Zen dan Liam saat Zen membuat kesalahan.

Tok.
Tok.
Tok.

Keduanya menoleh kearah asal suara, terlihat pelayan pribadi Claus berjalan masuk ke dalam ruang latihan Zen.

"Maaf menganggu latihan anda tuan Zen dan tuan Liam.. aku ingin menyampaikan apa yang para tetua istana katakan.. " pelayan ini menatap Liam.

".. para tetua meminta anda mempercepat latihan ini karena waktu tidak lah banyak, pernikahan yang mulia Claus dan tuan Zen akan di langsungkan 2 hari lagi"

Deg!
Liam dan Zen terkejut mendengar hal ini.

"Ap-apa yang mulia Claus tau ?!" Tanya Zen.

Pelayan pribadi Claus beralih melihat kearah Zen.
"Ya tuan, yang mulia Claus sudah tau"

Liam mengepalkan tangannya.
"Hei June, tidak kah semua ini terlalu cepat ? Zen bahkan belum belajar sepenuhnya tentang istana serta tata kramanya.. dia juga belum terbiasa tinggal disini"

Pelayan pribadi Claus bernama June ini kembali menatap Liam.
"Itu sudah tugas anda tuan, aku hanya menyampaikan pesan.. permisi" June menunduk singkat berniat pergi tapi tangannya langsung di tahan oleh Liam.

Mata mereka bertemu.
Liam meremas lengan June, dia seolah ingin mengatakan sesuatu tapi suaranya tak bisa keluar karena Zen ada di antara mereka.

"Tuan.. anda menyakiti ku" kata June yang berhasil membuat Liam melepas tangannya dari June.

June menunduk lagi lalu melangkah pergi, Zen menatap wajah Liam.

"Maaf, aku tidak bisa menolong mu.. para tetua istana sangat berperan penting di kerajaan ini" kata Liam.

"Ja-jangan khawatir, aku bisa menjalani semua ini" kata Zen dengan senyuman di bibirnya.

Liam menatap Zen lalu mengusap pucuk kepala Zen.
"Maaf ya, kamu harus latihan lebih keras bahkan lebih lama dari hari biasa"

Zen menyentuh tangan Liam.
"Hm, terima kasih sudah mau melatih ku...aku akan berusaha!"

"Ah~ manis sekali~" Liam mengusap-usap gemas pucuk kepala Zen yang berhasil membuat Zen tertawa.

Tapi di balik pintu, seseorang yang ternyata June mendengar apa yang keduanya bicarakan.

June mengepalkan kedua tangannya lalu melangkah pergi.

.
.

Malam pun tiba, Liam dan Zen masih saja berlatih dan sampai lah pada tahap dansa kerajaan.

"Kamu masih bisa latihan ?" Tanya Liam karena dia takut Zen kelelahan.

Zen mengangguk.
"Masih! Aku masih semangat !" Ujar Zen.

"Bagus.. kemari lah.. " Liam mengulurkan tangannya pada Zen yang Zen sambut dengan senang hati.

"Injak kaki ku, maka aku akan membawa mu sesuai gerakkan ku" ujar Liam.

Zen mengikuti apa yang Liam arahkan, Liam juga menaruh tangan Zen di dada Liam sedangkan tangan Liam yang satunya menyentuh pinggang Zen.

Rona tipis terlihat di kedua pipi Zen.

"Sudah siap ?" Tanya Liam.

"Hm!" Dengan cepat Zen mengangguk.

Liam mulai bergerak dan memberi Zen arahan, keduanya berdansa di sekitar ruang latihan.

Zen menatap wajah Liam, dia terlihat tenang bahkan tidak mengeluh karena Zen menginjak kakinya.

Tanpa sadar Zen mendekat lalu menyandarkan kepalanya di dada Liam.

"Aku pernah punya kakak sepupu, tapi dia sudah meninggal beberapa bulan lalu.. dulu dia selalu menjaga ku, bersama mu mengingatkan aku padanya" ujar Zen.

Liam tersenyum.
"Ya, aku tak keberatan bila kamu menganggap aku sebagai kakak mu"

"Benarkah ?" Tanya Zen.

"Hm.. aku tidak merasa keberatan" Liam balik mengusap-usap punggung Zen.

Keduanya berdansa pelan, dalam pelukkan Liam membuat Zen merasa nyaman. Dia tidak melihat Liam lebih, Zen senang menjadi teman dan sekarang Liam memperbolehkan Zen menganggapnya sosok kakak.

Tapi rasa senang Zen hanya sementara saat keduanya mendengar suara Claus dari depan pintu ruang latihan yang terbuka.

"Aku meminta mu untuk melatih calon permaisuri ku tapi tidak bermesraan bersamanya !!" Ujar Claus dengan tatapan tajamnya kearah Liam.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) My King : Mpreg (BL21+)Where stories live. Discover now