21

11K 1.3K 28
                                    

"Hei.. Zen.. "

"Mm..." Zen mengucek matanya yang masih terasa berat, dia menatap Claus yang saat ini berdiri dengan pakaian rapi.

"...yang mulia, apa ada acara penting ?" Tanya Zen.

"Ya, matahari sudah naik.. mandi lah dan bersiap, kita akan pergi ke kota"

"Ah, i-iya" jawab Zen.

Claus memberi kode pada dua pelayan yang berdiri di belakangnya setelahnya Claus melangkah keluar dari kamar.

Dua pelayan membantu Zen duduk.
"Apa anda bisa berdiri tuan ?" Tanya pelayan dengan rambut pendek.

Zen tersenyum kaku.
"Tolong bantu aku dan maaf merepotkan"

"Tidak jadi masalah tuan, mari"

Kedua pelayan ini membantu Zen mandi, mereka bisa melihat memar juga kissmark tipis di tubuh Zen tapi keduanya diam karena mereka tau Zen dan Claus akan segera menikah.

Mereka juga memasang pakaian mewah dengan warna senada dengan pakaian Claus, kedua pelayan ini terpukau saat melihat betapa indahnya wajah manis Zen saat selesai mereka poles dengan riasan natural.

"Mm! Tuan anda sangat indah!" Kata kedua pelayan ini bersamaan.

Rona merah muda terlihat di kedua pipi Zen.
"Terima kasih" jawab Zen.

Setelah selesai berdandan, mereka pergi menemui Claus yang sudah menunggu Zen sejak tadi.

"Yang mulia, tuan Zen sudah siap"

Claus berbalik, dia terdiam saat melihat penampilan Zen.
'Ma-manis' batin Claus.

Zen memainkan jarinya gugup.
"Bagaimana menurut mu paduka ?" Tanya Zen.

Dengan wajah datarnya Claus mengatakan.
"Penampilan seperti mu sudah biasa ku lihat, jadi masuk lah.. aku sudah lama menunggu mu" Claus lebih dulu masuk ke dalam kereta kerajaan.

Zen terlihat sedih.
"Tuan, jangan pikirkan apa yang beliau katakan.. penampilan anda sangat manis" ujar salah satu pelayan yang membuat Zen kembali bersemangat.

"Zen, cepat masuk!"

"Ah, iya yang mulia!" Zen bergegas masuk ke dalam kereta lalu duduk di dekat Claus.

Selama perjalanan, keduanya hanya diam tanpa ada satu kata pun keluar dari mulut mereka.

Zen melirik wajah Claus.
'Paduka, ku harap anda bisa mencintai ku' batin Zen.

Claus menoleh kearah Zen karena dia merasa ada yang memperhatikan, Zen segera mengalihkan wajahnya kearah lain takut Claus marah.

Setibanya di kota, mereka di sambut dengan meriahnya. Masyarakat berharap banyak pada Claus, terlebih mereka percaya kalau menikahi Zen akan membawa hujan di kerajaan ini.

Claus menyampaikan keinginannya untuk meminjam mata air warga untuk bahan penelitian tapi dia tidak dengan jelas menyebutkan penelitian apa karena Claus tau masyarakat tidak akan mengerti.

"Tapi kalian tidak perlu khawatir!" Claus menarik Zen lalu mengangkat tangan kanan Zen.

"Karena saat dia mengandung keturunan ku nanti, kerajaan ini akan kembali makmur ! Ramalan itu akan menjadi nyata!" Ujar Claus yang mendapat tepuk tangan juga ramainya pujian dari warga.

Zen menatap Claus.
'Yang mulia.. apa aku hanya menjadi alat ?' batin Zen, Zen mengigit bibirnya menahan air mata.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) My King : Mpreg (BL21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang