2. Mimih & Pipih

583 87 7
                                    

Mima menatap Pipih dan Mimihnya yang kini berdiri dihadapan Mima. Menatap Mima juga, namun dengan tatapan mengintimidasi.

"Katanya kamu gak mau sama tentara!"

Mima memejamkan sebelah matanya sembari meringis mendengar kalimat dengan sedikit sentakan dari Pipihnya

"Yaa kecuali mas Adam"

Suer tekewer kewer deehh, Mima hampir saja melupakan wajah dan janji Adam kepadanya. Padahal jedanya cuma 3 hari. Tapi ternyata, Adam benar benar datang kerumahnya! Sendirian! Pakai seragam pulaak, harus banget apa yaa?

"Terus kamu mau nikah sama dia?" tanya Mimih perlahan

"Emang mas Adam dah bilang apaan aja ke Mimih sama Pipih?" Panik Mima

Bukannya apa apa nih, Adam aja menepati perkataannya akan datang 3 hari lagi. Apa gak menutup kemungkinan kalau Adam juga mengatakan bahwa yang mengajak menikah adalah Mima?

Bisa gaswat celaka sembilan belas ini namanya!

Gabis

Gaswat abiiisss!

"Gak ada, cuma hawa hawanya dia mau ngajak serius"

Itu jawaban dari Pipih, sedikit membuat Mima bisa bernafas lega.

Tapi tunggu, cuma hawa kan? Pipih belum menanyakannya? Jadi masih ada peluang Adam beneran akan mengatakan bahwa yang mengajak menikah adalah dirinya?

Oke, masih siaga satu berarti ini!

"Kamu ketemu Adam dimana mbak?"

"Mungut di taman Mih"

"Mimaaa" tegur sang Pipih saat mendengar jawaban ngaco putri sulung mereka

"Duh gimana ya ceritanya, panjang Pih, Mih" kocek Mima mencoba mengelak

Bukan panjang sih Pih, Mih cuma masa iya Mima bilang kalo ketemu Adam pas lagi nangis dibawah ujan kek orang gila?

Wait

Jadi gue ngaku nih gue gila pas nangis waktu itu? Oke skip!

"Yaudah, gak enak tamu ditinggal lama lama. Kamu ganti baju yang sopan. Pipih sama Mimih mu ke bawah dulu samperin Adam. Siapa tau emang ini jalan terbaik buat kamu, ayo Mih kita temui Adam"

Mima menatap kepergian kedua orang tuanya yang melangkah meninggal kamarnya.

"Buset buset buseett, situ situ situ siaga satuuuuu"

***

Mima yang tengah berdiri di pintu kamarnya -yang kebetulan berbelakangan dengan ruang tamu- memicingkan mata, menatap kedua orang tuanya yang tengah tertawa riang bersama Adam.

Pipih Mimih-nya sih ketawa lebar, tapi Adam hanya tertawa tipis.

Itu ketawa apa terkekeh apa meringis ya?

Suasana ruang tamu yang sudah seminggu meredup karena kabar kegagalannya menikah kini kembali terisi dengan suara tawa kedua orang tua Mima, yang tertawa bersama Adam -si tentara gak jelas-.

"Mbak gak kedepan?"

"Buset bi! Kaget akuuu"

Asisten rumah tangga yang bekerja dengan keluarga Mima tertawa, membuat gelas minum yang berada pada tampah yang ia bawa ikut bergetar.

"Duhh Bi, jangan ketawa deh aku takut liatnya, geternya ampe ke tu sirupp, untung bukan susu soda"

"Emang kenapa kalo susu soda mbak?"

[KCT.7] RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang