6. Adam dan kesulitannya

413 70 20
                                    

Pintu rumah Mima siang itu tiba tiba terbuka, tanpa salam tanpa permisi yang membuka pintu masuk dengan wajah masam dan gerutuan kesal keluar dari bibirnya.

Mima yang tengah duduk diruang televisi sedikit hampir terlonjak dari tempat duduknya.

"Bajingan, ini hp kenapa bisa sampai jatuh sih bodohh"

Melotot, itu kondisi mata Mima sekarang saat mendengar umpatan kasar keluar dari bibir Adam.

"Waalaikumsalaaaam" sindir Mima ketika Adam tak kunjung duduk, masih saja berdiri dipintu sembari melihat ponselnya

" Asuuuuu"

Mima terlonjak kaget mendengar Adam yang tiba tiba saja mengumpat "Ada apa sih?" tanya Mima dengan sedikit keki dan hati hati

Bukannya apa apa nih, Mima cuma sedikit kesal saja kalo tiba tiba Adam mengumpat begini. Selain bikin jantungan, Mima juga takut sih.

"Kaca hp saya retak" ucap Adam tiba tiba duduk disebelah Mima, masih dengan menatap layar ponselnya

"Yaaa tinggal ganti napa om yailaaah"

"Dimana?"

"Dihatikuuu"

"Ck, serius saya ini"

"Emang jawaban saya bercanda yaa kak?"

"Menurut otak mu?"

Mima melotot "Kasar banget jadi laki"

"Udah deh ini gimana ganti dimana? Saya gak tahu daerah sini"

"Ituloh, depan komplek nanti kan ada lampu merah, nah belok kiri terus luruuuuus terus ada belokan pertigaan nah belok kiri lagi nah--- eh eh ehhhh"

Panik, tiba tiba tangan Mima di seret oleh Adam membuat ucapan Mima terpotong

"Apa apaaannn ini heeehhh bapak Adaaaammmm"

"Berisik, kamu fikir saya tau kamu jelasin kek gitu?"

"Yaaaa kan itu lagi di jelasin tauukk"

"Gakk saya gak paham"

"Terus ini saya di seret biar apaa?"

Adam terdiam, Mima juga terdiam. Keduanya sama sama terdiam. Mima dengan nafas yang tersenggal karena kesal sedangkan Adam dengan nafas tenang saja.

"Apaa?" Keki Mima saat tatapan Adam sudah berdalih ke arahnya

"Apaaa siih?" kesal Mima makin jadi karena malah di tatap intens oleh Adam

Bukannya berbicara, ini malah Mima di tatap intens. Ngerti engga, seram iya deh Mima.

"Jadi kamu gak mau kesana sama saya?"

Mima menyeritkan keningnya "Buat apa?"

"Benerin layar hp saya"

Setelah muter muter dalam pembicaraan ini, akhirnya Mima paham kemana arah dan tujuan ucapan Adam "Minta di anterin?"

"Kalo ka---"

"Yaudaaaahhh tunggu, ganti celana dulu napaa, yakin nih aku dibolehin keluar dari rumah pake pakaian kaya gini?" Potong Mima cepat saat sudah melihat wajah masam Adam

Adam menatap Mima dari ujung kepala hingga ujung kaki, kemudian menatap mata Mima dengan senyum tipis seperti mengejek penampilan kucel Mima "Iya juga, mana kucel"

"Diiihhh? Songong baat!"

*Songong : sombong

"Udah sana cepat ganti baju, saya tunggu"

[KCT.7] RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang