3. Kondangan

482 82 3
                                    

Langit pagi hari itu sangat cerah, matahari seakan tidak mengizinkan keredupan muncul saat ini. Dan hal itu, membuat gadis dengan seragam kebaya berwarna purpleglow kerap kali mengelap keringat yang bercucuran dijidatnya menggunakan tisu.

"Maaf maaf, tadi macet"

"Makanyaaaa bapak Adam yang terhormat, dibangunin itu banguunnn terus handphone tuh jangan disileeentt duhhh"

Dan pagi cerah itu, sudah diisi oleh cekcok antara Mima dan Adam.

"Maaf" sesal Adam dengan wajah datarnya "Tapi belum mulai kan?"

Mima mengangguk, kemudian mengambil tangan Adam untuk menuntun Adam masuk kedalam gedung tersebut "Nih nanti masuk keruangan sana, ganti bajunya pakai baju keluarga mempelai wanita yaa yang buat laki lakinya okee" jelas Mima sembari menuntun Adam

Suara sepatu PDL Adam seakan memenuhi gedung pernikahan yang masih sepi itu.

Saat sudah sampai didepan ruang ganti, Mima yang sudah siap mendorong Adam tiba tiba hampir terjatuh saat Adam menggeser badannya kemudian berdiri berhadapan dengan Mima.

"Buseeettt bismillah dulu ngapaaa bapak Adaaamm"

"Ini beneran gak apa apa? Kita baru kenal seminggu, tiba tiba saya diajak ikut acara keluarga kamu, nikahan mbak kamu pula" jelas kegundahan Adam tanpa menggubris perkataan Mima sebelumnya

Mima menepuk dahinya, sembari mengeram sedikit menahan kesal "Yang ngajak kakak siapa? Mimih kan? Ya tandanya gak apa apa dan baik baik aja. Lagi kalo emang kakak takut gak ada temen, amaaan ada Mima disini siap sedia menemani sampai malaikat izrail menjemput bapak"

Bukannya kesal karena pertanyaannya malah dijawab candaan oleh Mima, Adam malah terlihat gemas. Sebelah tangannya terangkat sembari menekat jidat Mima gemas.

"Saya harus terenyuh apa takut ya kalo gitu?"

"Adaaammm ya ampun akhirnya kamu dateng yaa anak mimih"

Mata Mima membelakkan matanya, bisa bisanya sang Mimih yang baru kenal seminggu langsung menganggap Adam adalah anaknya. Fix, Mima jadi punya saingan.

Namun, pemikiran konyol tersebut tergeser saat Mima melihat Adam yang tersenyum tulus kemudian salim kepada sang Mimih. Terlihat sederhana, namun menyentuh hati.

"Yaudah udah, Dam kamu ganti baju dulu sana nanti join sama keluarga yang lain dibantu Mima yaa" ujar Pipihnya Mima yang entah dari mana munculnya

"Siap"

***

Akad nikah sudah terlewati dengan hikmat dan sakral serta menyentuh hati. Jujurly Mima sempat merasa sedih, seperti ahh sudahlah tanpa Mima jelaskan juga kalian pasti tahu kan? Hehe

Namun, kesedihan itu hanya bertahan sementara bagi Mima. Karena sekarang, selesai selesai upacara prosesi adat dan antek anteknya untuk menuju pelaminan Mima sudah mengantri pada salah satu dari banyaknya stand snack-camilan pada resepsi pernikahan ini. Tentu saja bersama Adam yang setia di sebelahnya.

"Ini apa?"

Mima mengalihkan pandangannya dari depan menuju Adam yang tingginya membuat Mima sedikit mendongkak jika ingin melihat mata Adam.

"Zuppa soup pak"

"Enak?"

Hah? Ada apa nih? Kok Adam malah menanyakan enak atau tidak? Jangan bilang kalau Adam tak terbiasa dengan makanan makanan snack disini?

"Enak, kenapa? Bapak gak tahu ini apaan?"

Dan gelengan kepala dari Adam sudah menjawab semua pertanyaan yang berkecamuk dikepala Mima tadi.

[KCT.7] RembulanWhere stories live. Discover now